Liputanindo.id SURABAYA – PT PAL dalam dua tahun terakhir ini Maju memasifkan atau menggencarkan implementasi transformasi Industri Maritim 4.0 (IM4) sebagai upaya Demi menciptakan pembaharuan teknologi maritim yang inovatif dan kompetitif di tingkat Dunia.
CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dalam keterangannya, di Surabaya, Jumat (10/11/2023) mengatakan penerapan IM4 di lingkungan perusahaan selama dua tahun terakhir merupakan waktu yang terbilang singkat.
Baca Juga:
Hindari Penipuan, Pelni Imbau Jangan Beli Tiket dari Medsos
“Coba dilihat sepuluh tahun terakhir China yang Demi ini menjadi pabrik dunia sudah merintis industri maritim sejak tahun 1975, dan baru berhasil merebut industri kapal dunia pada tahun 2005. Kemudian Dapat hasilkan apa pun, seperti mobil, senjata yang baru dirasakan menjadi pabriknya dunia,” katanya.
Oleh karena itu, PT PAL Kagak boleh pesimistis dan harus optimistis Dapat melakukan perubahan total multidimensi di Segala arah. Karena Kagak mungkin hanya dilakukan perbaikan infrastruktur dan juga sumber daya Sosok, sedangkan keuangan akan terbatuk-batuk.
“Oleh karena itu, perbaikan secara holistik Berbarengan-sama. Sehingga transformasi IM4 yang sudah diluncurkan 10 November 2021 menjadi sebuah perubahan sistem yang singkat juga membawa perubahan signifikan,” ujarnya pula.
Ia mencontohkan perusahaan lain yang membeli perangkat lunak dan membutuhkan waktu 6-7 tahun Demi menyinkronisasikan, itu pun belum 100 persen Fasih.
“Sementara PT PAL selama dua tahun terakhir sudah selesaikan Segala modul, tinggal melakukan sinkronisasi secara bertahap di Segala sistem, terutama sistem desain yang akan tetap dilanjutkan dengan bertahap,” ujarnya Kembali.
Dia menjelaskan, pengembangan teknologi maritim unggulan tersebut salah satunya dengan investasi dalam penelitian dan pengembangan Demi menciptakan teknologi maritim yang inovatif dan kompetitif di tingkat Dunia.
“Reputasi perusahaan mengejar aspirasi Demi pengembangan dan keberlangsungan perusahaan jangka panjang, tanpa mengesampingkan kinerja perusahaan hari ini,” ujar dia pula.
Menurutnya dia Kembali, Apabila terlalu mengejar kinerja hari ini maka kemudian risiko strategi itu makin terakumulasi, sulit Demi Terbangun. Ditandai dengan gagalnya sebuah korporasi dan berdampak pada reputasi.
“Kami menyusun tim Spesifik yang bertanggung jawab atas perubahan proses operasional agar lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan pasar. Salah satunya menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan Demi meningkatkan keterampilan karyawan dalam mengadopsi teknologi baru dan mengintegrasikannya dalam pekerjaan sehari-hari,” katanya Kembali.
Manajemen PAL sangat concern bahwa adaptasi atas transformasi harus dikawal dengan disiplin ketat dan dilakukan dalam menghadapi tantangan yang Maju berubah seiring Era, karena ‘changing atmosphere’ memang adalah sesuatu yang selalu Eksis.
“Manajemen PAL berupaya menjadi Teladan teladan dalam mengadopsi perubahan. Mereka Maju menunjukkan komitmen pribadi dalam mengikuti proses transformasi dan menjaga semangat tim. Transformasi industri Kagak selalu berjalan mulus, dan Eksis tantangan yang mungkin timbul di sepanjang jalan. Manajemen PAL Maju memupuk ketelatenan dalam menghadapi hambatan dan Maju mengupayakan perbaikan,” ujarnya pula.(HAP)
Baca Juga:
Susi Pudjiastuti dan Ketua Perkumpulan Nelayan NU Masuk Tokoh Paling Berpengaruh di Bidang Maritim