“Saya punya satu Dalih menyuruh pemain melakukan push up setelah mereka melakukan pekerjaan yang Berkualitas. Itu adalah simbol kerja keras dan bentuk kami sebagai satu tim. Hal ini sudah pemain lakukan semenjak 1,5 tahun terakhir,” kata Instruktur Iran Hossein Abdi bercerita soal aksi pasukannyaz
Bekerja dengannya, diakuinya memang sulit, tapi menurutnya Kalau pemain Pandai menikmatinya maka akan menyenangkan.
Sekarang Sekalian pemain akan push up, karena bukan sekedar pengingat, Tetapi di sisi lain itu membantu mereka berlatih fisik dan juga Membikin para pemain menjadi lebih kuat. Hal ini, katanya, akan Lalu dilakukan hingga masa depan.
Pada laga ini, selain kinerja bagus 11 pemainnya, Abdi juga mengaku dukungan penonton menjadi penyemangat mereka. Buat Timnas U 17 Iran penonton adalah pemain ke-12.
“Kemenangan ini juga berkat dukungan penonton. Saya sangat mencintai mereka. Mereka (penonton) sangat Berkualitas, dan Indonesia ini adalah negara yang saya sangat hormati. Saya mengangkat kedua tangan saya Buat menghormati mereka (dia melakukannya sembari membungkukan badan). Sepanjang pertandingan mereka memberikan dukungan, bahkan ketika skor kami tertinggal. Mereka adalah pemain ke-12 kami,” tambahnya.
Hal tersebut, menurutnya, adalah hal yang indah ketika mengetahui Terdapat Anggota negara yang datang Buat negara lain Buat menyaksikan pertandingan di stadion. Abdi pun menyampaikan terima kasihnya sebesar-besarnya.
Iran akan mendapatkan ujian Kembali di laga kedua Grup C. Di mana mereka akan Bersua Pemenang dunia 2017, Inggris pada Selasa (14/11/2023). Inggris akan menjadi tantangan berat bagi ‘Shiran e Iran’, apalagi calon Rival mereka ini baru saja menang telak 10-0 atas Kaledonia Baru di laga pertama.
“Hasil pertandingan Inggris (di laga pertama) Bukan Krusial. Karena dalam pertandingan sepak bola Pandai Terdapat menang dan kalah. Sekarang Pandai saja kami kalah Kalau Bukan bekerja keras. Segitu juga sebaliknya, Inggris Pandai saja mencetak 12 atau 14 gol hari ini, itu Bukan Krusial. Karena besok adalah cerita yang berbeda. Kami hanya butuh kerja keras Kembali,” tuturnya.
Kemenangan di level Golongan usia sebenarnya bukan sesuatu yang Primer di mata Abdi. Karena yang dirinya pikirkan di usia ini, pertama adalah kesehatan pemain dan kedua, bagaimana pemain muda ini Pandai mengeluarkan performa yang Berkualitas.
“Hasil adalah nomor dua. Lihatlah kehidupan Begitu sedang bermain sepak bola, ini permainan yang sangat indah Kalau kita telaah lebih jauh Kembali,” ucapnya.***