Turki Bantah Tolak Maskapai Israel Isi Bahan Bakar: Pilot Pergi Sebelum Pengisian Selasai

Liputanindo.id – Pemerintah Turki membantah tuduhan pihak Israel yang menuding Kagak memberikan bahan bakar Kepada penerbangan El Al Begitu melakukan pendaratan darurat di Bandara Antalya. Otoritas Turki justu menuding pilot pesawat meninggalkan bandara sebelum pengisian bahan bakar selesai.

Simber diplomatik Turki mengonfirmasi bahwa pendaratan darurat tersebut dilakukan Kepada mengatasi situasi medis yang mendesak. Pihak Turki menegaskan sudah memberikan izin pengisian bahan bakar atas dasar kemanusiaan.

“Pendaratan darurat diberikan karena penumpang sakit. Pengisian bahan bakar dilakukan atas dasar kemanusiaan, Tetapi kapten memutuskan Kepada berangkat secara sukarela sebelum Mekanisme selesai,” katanya, dikutip Anadolu, Selasa (2/7/2024).

Sementara itu, kepala Administrasi Sipil Perbatasan di Bandara Antalya Suat Seyitoglu, mengklarifikasi bahwa penerbangan El Al dari Israel melakukan pendaratan darurat Kepada menurunkan penumpang yang sakit dan kemudian berangkat tanpa mengisi bahan bakar.

Cek Artikel:  Imbas Skandal Korupsi, Pakistan Bakal Larang Partai Imran Khan Berkuasa

Beberapa pemberitaan di media Israel menyatakan bahwa penolakan pengisian bahan bakar pesawat di Bandara Antalya mungkin dipengaruhi oleh fakta bahwa maskapai tersebut berbasis di Israel.

Seyitoglu mengatakan penyediaan bahan bakar dan masalah komersial serupa Kagak ditangani oleh otoritas bandara dan bukan merupakan Dalih Kepada melarang terbang pesawat.

Lebih lanjut, dia membantah tuduhan bahwa Kedutaan Besar Israel melakukan intervensi dalam situasi tersebut atau bahwa penumpang diturunkan.

“Masalah-masalah ini ditentukan oleh perjanjian. Kagak Eksis keterlibatan duta besar dalam urusan operasional ini. Pengaturan bahan bakar dan keputusan operasional adalah urusan komersial dan Kagak kami tangani,” kata Seyitoglu.

Sebelumnya, penerbangan El Al dari ibu kota Polandia, Warsawa, ke ibu kota Israel, Tel Aviv, melakukan pendaratan darurat di kota Antalya di barat daya Turki karena keadaan darurat medis. Penerbangan itu dilaporkan berangkat kembali tanpa mengisi bahan bakar setelah kapten memilih Kepada pergi.

Cek Artikel:  Presiden Bangladesh Bebaskan Pemimpin Oposisi di Tengah Aksi Unjuk Rasa yang Tewaskan 300 Mahasiswa

Mungkin Anda Menyukai