INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Pengaruh Indonesia (BEI) pada Kamis (24/10) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan Dunia. IHSG ditutup melemah 71,01 poin atau 0,91% ke posisi 7.716,54.
Sementara Golongan 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,58 poin atau 0,79% ke posisi 947,17. “Tekanan eksternal terkoreksi menahan laju penguatan pergerakan IHSG,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, bursa regional Asia melemah seiring dengan bursa Wall Street yang dipengaruhi oleh kenaikan dari yield obligasi Amerika Perkumpulan (AS) Treasury 10 tahun mencapai level tertinggi intraday sebesar 4,26%. Kenaikan tersebut seiring dengan komentar sejumlah petinggi The Fed yang memberikan indikasi mengambil pendekatan bertahap Kepada memangkas Spesies Tumbuh acuan.
Presiden Richmond Fed, Thomas Barkin, mengatakan perjuangan Kepada mengembalikan inflasi ke Sasaran 2% mungkin lebih Pelan dari ekspektasi, sehingga Membikin pasar menilai kembali prospek pemotongan Spesies Tumbuh The Fed selama beberapa bulan ke depan dengan latar belakang data ekonomi yang kuat dan pemilihan presiden yang akan datang.
Dari Eropa, Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde mengatakan bank sentral perlu berhati-hati ketika memutuskan penurunan Spesies Tumbuh lebih lanjut dan mencermati data yang masuk.
Pelaku pasar juga Konsentrasi perhatian Pemilihan Presiden AS pada November mendatang yang Membikin pasar waspada terhadap potensi eskalasi ketegangan Tiongkok-AS apabila pemilihan presiden dimenangkan oleh Donald Trump.
Selain itu, pelaku pasar juga menunggu sinyal kebijakan lebih lanjut dari Beijing setelah otoritas menerapkan serangkaian langkah stimulus termasuk pengurangan Spesies Tumbuh pinjaman Penting Kepada menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi dan berbagai instrumen moneter Kepada meningkatkan aktivitas pasar saham.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG Tetap betah di Area merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dengan teknologi paling tinggi Ialah 0,32% diikuti industri dan barang konsumen Penting yang masing-masing naik sebesar 0,09% dan 0,02%. Sedangkan delapan sektor terkoreksi Ialah kesehatan turun paling dalam minus 1,13% diikuti properti dan barang baku yang masing-masing minus sebesar 1,03% dan minus 0,93%.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar Ialah FOLK, FWCT, MPPA, MLPL, dan INPC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni AGRS, JARR, PSAB, UNVR, dan DEWA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.430.593 kali transaksi. Saham yang diperdagangkan 25,25 miliar lembar senilai Rp11,04 triliun. Harga 214 saham naik, 379 saham menurun, dan 198 Kagak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 38,40 poin atau 0,10% ke 38.143,30, indeks Hang Seng melemah 270,53 poin atau 1,30% ke 20.489,61, indeks Shanghai melemah 22,54 poin atau 0,685% ke 3.280,26, dan Indeks Straits Times menguat 5,68 poin atau 0,16% ke 3.606,46. (Ant/Z-2)