SEHUBUNGAN dengan pelantikan Budi Santoso sebagai Menteri Perdagangan periode 2024-2029, Arif Budimanta, mantan Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), mengapresiasi program-program yang diusung oleh Mendag Buat memperkuat sektor perdagangan Indonesia.
Arif menilai bahwa kebijakan-kebijakan ini berpotensi besar dalam mendorong daya saing Indonesia di pasar Mendunia, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
“Pelantikan Budi Santoso sebagai Menteri Perdagangan merupakan momentum Krusial bagi peningkatan daya saing nasional. Program-program yang dicanangkan, seperti pengembangan ekspor dan penguatan UMKM, akan menjadi kunci dalam memajukan sektor perdagangan kita,” ungkapnya, Kamis (24/10).
Arif juga menekankan bahwa salah satu Pusat perhatian Primer haruslah menjaga pasar domestik agar produk lokal dapat lebih kompetitif. “Program yang berfokus pada peningkatan kualitas dan Gambaran produk dalam negeri sangat Krusial, terutama Buat memastikan bahwa produk kita dapat Bertanding di pasar Global dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tambahnya.
Selain itu, Arif menyatakan bahwa diversifikasi pasar dan produk ekspor juga harus menjadi prioritas Kementerian Perdagangan.
“Menghadapi persaingan Mendunia, Indonesia perlu memperluas pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional dan mengembangkan produk-produk bernilai tambah tinggi,” ujarnya.
Arif juga mendukung upaya Budi Santoso dalam revitalisasi pasar rakyat, yang menurutnya dapat memperkuat perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Revitalisasi pasar rakyat adalah inisiatif yang Akurat Buat memberdayakan ekonomi kerakyatan, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi nasional,” Jernih Arif.
Arif optimis bahwa di Dasar kepemimpinan Budi Santoso, Kementerian Perdagangan akan Pandai membawa Indonesia ke arah pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Dengan kebijakan yang terkoordinasi dan dukungan lintas sektor, Indonesia akan Pandai meningkatkan daya saingnya di kancah Global,” kata Arif. (H-2)