Liputanindo.id – Ilmuan Rusia melakukan otopsi terhadap seekor serigala yang sudah membeku selama 44.000 tahun. Para ilmuan mengklaim Intervensi itu menjadi yang pertama di dunia.
“Ini adalah penemuan predator Pleistosen akhir yang pertama di dunia. Umurnya Sekeliling 44.000 tahun, dan belum pernah Terdapat Intervensi seperti itu sebelumnya,” kata kepala departemen studi Satwa mamut di Yakutia Academy of Sciences, Albert Protopopov, dikutip Reuters, Selasa (2/7/2024).
Menurut laporan, serigala itu ditemukan oleh penduduk setempat di distrik Abyyskiy Yakutia pada tahun 2021. Sejak ditemukan, tubuh serigala itu baru sekarang diperiksa secara menyeluruh oleh para ilmuan.
Area Yakuita terletak di antara Samudera Arktik dan di timur jauh Arktik Rusia yang Mempunyai rawa dan hutan luas seukuran Texas, Sekeliling 95 persen di antaranya tertutup lapisan es. Suhu musim dingin di Area ini diketahui turun hingga minus 64 derajat Celcius.
“Biasanya hewan herbivoralah yang Tewas, tersangkut di rawa, membeku, dan mencapai kita secara keseluruhan. Ini pertama kalinya hewan karnivora berukuran besar ditemukan,” jelasnya.
Meskipun bukan hal yang aneh Demi menemukan bangkai hewan berusia ribuan tahun terkubur jauh di dalam lapisan es, yang perlahan mencair karena perubahan iklim, serigala itu dinilai istimewa.
“Ia adalah predator yang sangat aktif, salah satu yang berukuran lebih besar. Sedikit lebih kecil dari singa gua dan beruang, Tetapi ia merupakan predator yang sangat aktif dan berpindah-pindah, dan ia juga merupakan pemakan bangkai,” ujarnya.
Bagi Artyom Nedoluzhko, direktur pengembangan laboratorium paleogenetika di Universitas Eropa St Petersburg, sisa-sisa serigala menawarkan wawasan langka tentang Yakutia 44.000 tahun Lampau.
“Tujuan utamanya adalah Demi memahami apa yang dimakan serigala ini, siapa sebenarnya, dan bagaimana hubungannya dengan serigala purba yang menghuni bagian timur laut Eurasia,” pungkasnya.