Balon Sampah Korut Mendarat di Kompleks Kepresidenan Korsel

Balon Sampah Korut Mendarat di Kompleks Kepresidenan Korsel
Perbatasan Korea Selatan dan Utara.(Al Jazeera)

BALON Pemandu sampah yang dikirim dari Korea Utara (Korut) ditemukan di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan (Korsel) di Pusat Kota Seoul.

Badan keamanan kepresidenan Korea Selatan mengatakan dalam pernyataan pada Kamis (24/10) bahwa satu balon yang dikirim dari seberang perbatasan antar-Korea membuang sampah ke kompleks di distrik Yongsan, Seoul. Tetapi Kagak Terdapat barang atau bahan berbahaya yang ditemukan.

Surat Info Dong-A Ilbo dan Chosun Ilbo Korea Selatan melaporkan bahwa balon tersebut berisi Risalah propaganda yang mengejek Presiden Yoon Suk Yeol dan istrinya.

Insiden ini terjadi setelah Kim Yo Jong, Keluarga Perempuan berpengaruh dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, awal pekan ini mengeklaim bahwa pihak berwenang telah menemukan dan membuang sampah motivasi politik yang dikirim oleh sampah Korea Selatan. 

Cek Artikel:  ASEAN Railway CEOs Conference Digelar 2-5 September

“Pelanggaran sembrono terhadap kedaulatan Korea Utara yang dilakukan oleh gangster militer Korea Selatan ialah provokasi militer mengerikan yang Kagak akan pernah Dapat dimaafkan,” kata Kim, menurut laporan media pemerintah pada Selasa Lewat.

“Seoul harus mengalaminya secara langsung agar dapat mengetahui dengan Betul betapa berbahayanya tindakan yang dilakukannya dan betapa Kagak baik dan fatalnya konsekuensi yang ditimbulkannya,” tambah Kim.

Pyongyang telah menerbangkan ribuan balon yang membawa sampah dan Risalah propaganda melintasi perbatasan sejak Mei. Tindakan itu sebagai tanggapan terhadap Risalah propaganda yang dijatuhkan ke Korea Utara oleh para aktivis Korea Selatan.

Cek Artikel:  Finlandia Tekan Perjanjian Militer dengan AS, Izinkan Laskar Simpan Senjata

Insiden yang terjadi pada Kamis (24/10) menandai kedua kali suatu balon membuang sampah ke kantor kepresidenan Korea Selatan setelah kasus serupa terjadi pada Juli. 

Tindakan berulang ini meningkatkan kekhawatiran tentang kerentanan situs-situs Esensial Korea Selatan Apabila terjadi serangan dari Korea Utara. (Al Jazeera/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai