Tak Hanya Anak Sekolah, Pemerintah Perlu Perhatikan Pemenuhan Nutrisi 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Tak Hanya Anak Sekolah, Pemerintah Perlu Perhatikan Pemenuhan Nutrisi 1.000 Hari Pertama Kehidupan
(https://www.idai.or.id/)

KETUA Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menilai pemerintah perlu memperluas perhatian pemenuhan nutrisi anak-anak pada Grup usia 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Piprim mengatakan bahwa perbaikan gizi anak melalui program makan bergizi gratis Kepada anak sekolah juga perlu diapresiasi. Tetapi fase krusial Bahkan Terdapat pada usia 1.000 HPK karena fase keemasan perkembangan otak anak terjadi di periode tersebut.

“Jadi anak-anak Grup ini (1.000 HPK) jangan Tiba dilupakan oleh pemerintah karena ini adalah periode keemasan dari tumbuh kembang anak. Ketika Terdapat kekurangan nutrisi atau gangguang pertumbuhan dan perkembangan di 1.000 hari pertama kehidupan, itu dampaknya akan terbawa bahkan Tiba dewasa,” katanya dalam sebuah webinar, Selasa (29/10).

Hal Krusial lainnya adalah memastikan nutrisi yang diberikan bukan dalam bentuk makanan olahan tetapi makanan alami (real food). “Real food ini, Kepada di Indonesia yang kaya akan aneka masakan, Bisa menjadi salah satu sumber nutrisi bagi anak yang juga sangat lezat, dengan berbagai masakan sesuai daerah masing-masing,” kata Piprim.

Cek Artikel:  Mitigasi Bencana Letusan Gunung Berapi, BRIN Lakukan Riset Infrasound

Ia juga mengingatkan agar pemerintah Enggak melupakan aspek nutrisi pada ibu hamil. “Karena masalah stunting itu Bisa dimulai sejak ibu hamil,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Personil Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI dr Cut Nurul Hafifah menekankan bahwa perhatian pada nutrisi di 1.000 HPK merupakan sebuah investasi bagi suatu bangsa.

Ia menyebut studi dari pemenang Nobel bidang ekonomi James Heckman yang menyatakan bahwa early childhood development atau pada 1.000 hari pertama kehidupan adalah smart investment.

“Kita investasi 1 dolar maka keuntungannya akan 16 kali lipat, sehingga usia emas ini adalah pada 1.000 hari pertama kehidupan. Ini adalah prenatal hingga usia 2 tahun, inilah yang harus kita investasikan,” kata Nurul.

Cek Artikel:  Akademisi UNJ Krusial Libatkan Sejarawan Dalam Penyematan Nama Ibukota Negara

Ia memaparkan, 1.000 HPK adalah suatu periode rentan. Di periode ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat Segera. Periode tersebut dimulai sejak dalam kandungan selama 270 hari, kemudian ditambah tahun pertama dan kedua sehingga total mencapai 1.000 hari.

“Inilah yang menjadi periode emas pertumbuhan dan perkembangan seorang janin dan bayi. Kenapa ini adalah periode yang sangat rentan, di sini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak. Di dua tahun pertama kehidupan, mielinisasi, pembentukan sel-sel saraf, itu mencapai puncaknya,” jelasnya.

“Setelah dua tahun bukan berarti Enggak Terdapat (perkembangan otak), tetapi Enggak sebanyak di dua tahun pertama kehidupan,” tambahnya.

Kepada itu, lanjutnya, gangguan pada 2 tahun pertama kehidupan seorang anak, ditambah dalam kandungan, akan mempengaruhi potensi kecerdasan, hingga pertambahan berat dan tinggi badan Demi dewasa nanti.

Cek Artikel:  Upacara Taoying di Zhi San Gong, Teluk Intan 10 Peserta Ikuti Prosesi Sakral

Nurul menjelaskan bagaimana memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang Betul selama 1.000 hari pertama kehidupan. Pertama adalah berat badan dan panjang badan anak naik adekuat.

“Jadi harus punya kurva pertumbuhan. Kalau anak yang mendapat asupan nutrisi yang Bagus, Niscaya naik berat badannya secara adekuat,” kata dia.

Ia mengatakan Demi ini sudah banyak platform yang menawarkan Kepada memantau pertumbuhan. “Orang Sepuh Era sekarang sudah sangat melek gawai, silakan menggunakan aplikasi pertumbuhan,” katanya.

“Di situ Bisa kelihatan apakah anak Anda sudah berada di level kuning, merah, atau hijau. Itu adalah hal yang Krusial Kepada kita mengetahui apakah asupan nutrisinya cukup atau Enggak,” pungkasnya. (Ifa)

Mungkin Anda Menyukai