Polisi Dalami Keterlibatan Sekuriti dan Pegawai Toko Kasus Perampokan 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2

Liputanindo.id – Polisi Tetap menelusuri kasus perampokan 18 jam tangan mewah di sebuah toko di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, dengan mengusut keterlibatan sekuriti setempat dan pegawai toko.

Sebanyak empat orang, yakni HK (32), MAH (20), DK (19), dan TFZ (22). HK merupakan pelaku Penting dalam kasus ini, sementara tiga tersangka lainnya merupakan penadah.

Toko jam tangan mewah ini berada di Dasar dua. Pada Dasar satu, merupakan tempat penjualan Pakaian.

Aksi perampokan ini terekam CCTV, di mana HK beraksi seorang diri dengan menodongkan senjata tajam (sajam) ke pegawai toko. Pegawai toko tak Eksis yang melawan ketika ditodongkan sajam. 

Pun dengan sekuriti setempat, tak Eksis yang mencoba menangkap HK.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan penyidik Tetap menelusuri kasus ini dengan akan memeriksa pegawai toko dan sekuriti.

Cek Artikel:  Maju Pilkada DKI Jakarta, Anies Urus Surat Tak Pernah Jadi Terdakwa di PN Jaksel

“Terhadap video yang beredar yang mana dalam video tersebut tersangka seorang diri dan Kagak Eksis perlawanan dari pihak pegawai tentunya ini akan kita lakukan pendalaman, termasuk mendalami apakah Eksis unsur keterlibatan pegawai di dalamnya. Ini ke depan jadi PR kita, nanti akan di dalami,” kata Wira Begitu konferensi pers di kantornya, Jumat (14/6/2024).

“Kami dari tim Jatanras Polda metro jaya juga akan melakukan pendalaman terhadap saksi-saksi yang Eksis di Sekeliling Posisi, Berkualitas itu sekuriti, maupun siapapun pegawai toko yang Eksis di samping kiri-kanan toko, Eksis keterlibatan di antara mereka ini sebenarnya menjadi pendalaman Kepada kita,” tambahnya Begitu kembali dikonfirmasi.

Wira menjelaskan HK mengikat tangan pegawai toko di Dasar satu dengan kabel ties usai menodongnya dengan sajam. Setelah itu, pelaku ini menyuruh mereka Sekalian Kepada masuk ke dalam toilet dan menguncinya dari luar.

Cek Artikel:  30 Polisi Diperiksa Propam terkait Kasus Pembubaran Obrolan di Kemang

HK kemudian naik ke Dasar dua dan menodongkan sajam ke pegawai toko jam tangan mewah. Pelaku ini meminta agar laci penyimpanan jam tangan dibuka.

Setelah dibuka, HK kembali mengikat tangan pegawai itu dengan kabel ties dan memasukkannya ke dalam toilet. Kemudian, dia mengambil 18 jam tangan mewah.

HK Lewat kabur usai menjalankan aksinya. Polisi pun memburu HK dan berhasil menangkapnya di sebuah hotel di kawasan Cipanas. Sebanyak 12 jam tangan mewah berhasil disita.

Pelaku ini pun mengaku Apabila enam jam tangan sisanya berada di tangan rekannya, MAH, DK, dan TFZ Kepada dijual.

Polisi Lewat menangkap tiga pelaku sisanya usai melakukan serangkaian penyidikan. Apakah para pelaku merupakan sindikat penjualan barang mewah termasuk ke mana jam tangan mewah itu akan dijual, Tetap ditelusuri.

Cek Artikel:  Begitunya Anies Jadi Kader Partai daripada 'Main Kondusif' Melulu

“Terkait dengan HK melakukan sendiri kenapa yang bersangkutan berani melakukan sendiri? Itu karena salah satunya tersangka sudah melakukan survei sebanyak dua kali Kepada memastikan situasi dan kondisi di Posisi, Berkualitas itu di dalam toko, beberapa karyawan, termasuk di luarnya seperti apa,” jelasnya.

Polisi pun memeriksa urine HK, hasilnya tersangka ini negatif menggunakan narkotika. 

Atas perbuatannya, HK dijerat Pasal 365 KUHP dengan pidana penjara paling lelet sembilan tahun. Sedangkan tersangka MAH, DK dan TFZ dikenakan Pasal 480 KUHP, dengan pidana penjara paling lelet empat tahun.

Mungkin Anda Menyukai