PENGAMAT Rekanan Dunia Teuku Rezasyah mengatakan kehadiran Menteri Luar Negeri Sugiono di KTT ke-16 BRICS akan memperkuat peran diplomasi Indonesia khususnya dalam mengatasi konflik regional dan memperkuat posisi sebagai kekuatan penengah dalam berbagai isu Mendunia.
Menurut dia, negara-negara besar tengah berupaya memperkuat kerja sama dan mempromosikan stabilitas serta pertumbuhan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik. Hal itu sejalan dengan catatan Goldman Sachs, salah satu perusahaan perbankan investasi dengan pendapatan terbesar di dunia.
“Goldman Sachs mencatat Eksis banyak negara yang tertarik Demi bergabung (dengan BRICS), yang juga Mempunyai visi Berbarengan terkait Indo-Pasifik,” kata pengajar Universitas Padjajaran itu Begitu dihubungi Medcom.id, Rabu (23/10/2024).
KTT BRICS ke-16 berlangsung selama tiga hari di Kota Kazan, barat daya Rusia, sejak Selasa (22/10) Lewat. BRICS adalah suatu Perhimpunan kerja sama yang dibentuk Brasil, Rusia, India, RRT dan Afrika Selatan Demi membahas isu-isu Mendunia terkini.
Pada awal 2024, sejumlah negara lain yakni Uni Emirat Arab, Iran, Mesir, Ethiopia sudah bergabung. Dengan demikian, jumlah keanggotaan BRICS menjadi 9 negara. Tahun Lewat, Indonesia sudah diajak Demi ikut bergabung dalam BRICS.
Rezasyah mengatakan, Eksis tantangan yang dihadapi Indonesia Apabila akhirnya bergabung dengan BRICS. Menurut dia, Indonesia harus beradaptasi dengan posisi baru guna memastikan keberadaannya tetap relevan dan proaktif.
“Kita harus datang dengan gagasan dan mekanisme Demi berkontribusi dalam pembuatan isu-isu, pengambilan keputusan, dan kolaborasi tim. Kita Enggak Dapat datang dengan tangan Hampa, kita harus membawa ide-ide inovatif Demi menyelesaikan masalah Berbarengan,” tutupnya.
Suarakan solidaritas
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dalam keterangan resminya menyebut kehadiran Sugiono menunjukkan komitmen Indonesia berperan aktif di kancah Dunia dan memperkuat Rekanan dengan Seluruh negara, termasuk negara Member BRICS.
“Indonesia akan menyuarakan pesan Krusial perdamaian serta menyerukan pentingnya negara-negara berkembang dan negara-negara Selatan bersatu, meningkatkan solidaritas, serta memainkan peran pentingnya dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih inklusif, adil, dan setara.”
Di sela-sela KTT BRICS Plus, Sugiono menyampaikan berbagai program strategis nasional Indonesia kepada Presiden New Development Bank (NDB) Dilma Roussef, mulai dari pembangunan rumah rakyat, perbaikan sanitasi sekolah, hingga program makan siang bergizi.
“Menlu menyampaikan program-program tersebut banyak kemiripan dengan program-program Donasi pendanaan NDB,” menurut keterangan tersebut. (Medcom/Ant/P-3)