BEI Targetkan Transaksi Harian Rp13,5 T di 2025

BEI Targetkan Transaksi Harian Rp13,5 T di 2025
DIREKTUR Esensial Bursa Dampak Indonesia (BEI) Iman Rachman (kanan).(Dok. BEI)

DIREKTUR Esensial Bursa Dampak Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2025, pihaknya menargetkan rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) di tahun depan mencapai Rp13,5 triliun dengan jumlah hari bursa sebanyak 242 hari. Bilangan tersebut lebih tinggi dibandingkan Sasaran RKAT 2024 yang sebesar Rp12,25 triliun.

Iman menjelaskan Sasaran yang dipasang itu berdasarkan Dugaan adanya tren penurunan inflasi dan Etnis Mengembang Mendunia, yang mana Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) bakal menurunkan Etnis Mengembang 50 basis poin, dan diharapkan di tahun depan akan diturunkan Kembali. Dugaan kedua terkait dengan kebijakan ekonomi pemerintahan baru yang memasang Sasaran pertumbuhan ekonomi mencapai 8%.

“Rata-rata nilai transaksi harian di tahun depan itu mencapai Rp13,5 triliun,” ujarnya  dalam Konferensi Pers Rapat Lazim Pemegang Saham Luar Normal (RUPSLB) PT BEI secara daring, Rabu (23/10).

Cek Artikel:  Harga Emas Antam Turun Jadi Rp1,279 Juta Per Gram

Selain itu, BEI juga menargetkan 66 pencatatan saham baru di 2025 dan 407 Dampak yang terdiri atas dari pencatatan Dampak saham, emisi obligasi, dan pencatatan Dampak lainnya meliputi exchange traded fund (ETF), Biaya investasi real estate (DIRE), Biaya investasi infrastruktur (Dinfra), dan Dampak beragun aset (EBA), serta emisi waran terstruktur. Bilangan-Bilangan tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun in yang mencatatkan  340 Dampak baru dengan 62 saham.

“Sasaran Dampak baru kita di 2025 ialah 407 Dampak dengan 66 pencatatan saham dan investor saham akan meningkat 2 juta di tahun depan,” Terang Iman.

Adapun penambahan jutaan investor baru itu diharapkan tercapai melalui kanal-kanal distribusi BEI, seperti 29 kantor perwakilan, lebih dari 927 galeri investasi (GI), dan 200 ribu user (aplikasi) IDX Mobile.

Cek Artikel:  Cukai untuk Produk Berpemanis Mendesak Dilakukan, Ini Argumen Kemenkes

Iman menambahkan di tahun depan jumlah pendapatan BEI diproyeksikan naik sebesar 9,01% menjadi Rp1,78 triliun dari RKAT 2024 yang sebesar Rp1,64 triliun. Lewat, Untung Bersih di 2025 diproyeksikan naik sebesar 1,53% menjadi Rp275,02 miliar dari Rp270,90 miliar pada RKAT 2024.

“Tentu saja ini dengan Dugaan adalah bahwa RNTH menjadi Rp13,5 triliun dan peningkatan pencatatan yang naik 12% menjadi 407 Dampak baru di 2025,” pungkasnya.

Iman kemudian menyampaikan sejumlah pencapaian diraih oleh BEI selama tahun ini didukung oleh aktivitas pasar saham  yang tumbuh positif. Hal tersebut tercermin dari kinerja indeks harga saham gabungan  (IHSG) yang telah mencapai level 7.760,060 pada 18 Oktober 2024 atau naik 6,70% dari posisi Desember 2023 yang Lewat. Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar bursa pada hari yang sama juga mencapai Rp12.967 triliun atau bertumbuh 11% dibandingkan posisi akhir tahun 2023, Ialah Rp11.674

triliun.

Cek Artikel:  Telkom Group terus Berinovasi dengan Berlandaskan Prinsip Keberlanjutan

Tamat dengan 18 Oktober 2024, BEI telah mencatatkan 36 perusahaan tercatat saham baru. Dengan data tersebut, total perusahaan yang tercatat di pasar modal mencapai 938 perusahaan. Sedangkan, perdagangan produk  obligasi melalui pengguna jasa sistem penyelenggara pasar alternatif (SPPA) rata-rata transaksi hariannya mencapai Rp993 miliar atau bertumbuh 44,7%  dibandingkan posisi akhir tahun 2023 dengan rata-rata transaksi hariannya sebesar Rp686 miliar. Sementara,total jumlah investor di pasar modal mencapai 14,2 juta Tamat dengan 18 Oktober 2024, naik 16% dari tahun 2023. (Z-9)

Mungkin Anda Menyukai