DESA wisata di Kabupaten Cirebon diminta menggelar sejumlah event dan melengkapi dengan homestay.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad menyatakan daerah ini telah Mempunyai 47 desa wisata. “Kami meminta desa-desa wisata tersebut rutin menggelar sejumlah event,” tuturnya, Jumat (1/11).
Selain Mempunyai keindahan alam dan keunikannya, digelarnya event juga dapat menarik wisatawan Demi berkunjung.
Abraham juga meminta setiap desa yang telah ditetapkan sebagai desa wisata Demi Pandai mendidik masyarakatnya agar sadar wisata. Mereka Pandai Serempak-sama mengembangkan wisata termasuk menjaga kelestarian alam yang menjadi daya tarik di daerahnya.
“Lengkapi pula dengan homestay. Dengan Metode itu wisatawan Pandai berkali-kali datang ke desa wisata tersebut,” tambahnya.
Sementara itu Sekretaris Lumrah Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Rudy Indriawan, menjelaskan sesuai arahan Menteri Pariwisata, diharapkan wisata di daerah, termasuk desa wisata Pandai berbenah. Terutama dalam hal menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamana wisatawan Demi berkunjung.
“Jangan Tiba berjamur pedagang dan pengamen liar yang Membangun tamu tak nyaman. Apalagi mereka masuk ke bus rombongan wisata,” tuturnya.
Beberapa waktu Lewat keluhan seperti itu diungkapkan sejumlah wisatawan yang berkunjung ke Bandung. Tetap adanya pengamen hingga pedagang liar yang masuk ke bus rombongan wisata Membangun para wisatawan Kagak nyaman.
Menurut Rudy, Cirebon dianggap telah siap dari segi pariwisata. Mulai dari penginapan, wisata belanja, MICE, pemandu wisata, hingga akses jalan yang tersedia melalui darat hingga udara.
“Pemerintah Kota dan Kabupaten Cirebon juga harus siap dengan hal ini. Harus Pandai menghadirkan kenyamanan juga keamanan bagi wisatawan karena potensinya cukup besar,” ungkapnya.
