PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi antarpemerintah terbesar di dunia, dengan keanggotaan Ketika ini sebanyak 193 negara Personil. Setiap negara Personil Mempunyai perwakilan yang sama di Majelis Biasa PBB.
PBB dibentuk tahun 1945 setelah Perang Dunia II. Misinya adalah Kepada menjaga perdamaian dan keamanan Global dengan mencegah konflik, menjadi penengah bagi negara-negara yang berkonflik, dan menciptakan kondisi Kepada menjaga perdamaian.
Selain itu, PBB juga melindungi hak asasi Sosok, memberikan Donasi kemanusiaan, menegakkan hukum Global, dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan.
Lantas, apakah Sekalian negara telah tergabung dalam PBB?
Meskipun sebagian besar dari 196 negara di dunia telah bergabung Kepada mengatasi masalah Mendunia seperti pemanasan Mendunia, kebijakan perdagangan, dan hak asasi Sosok serta masalah kemanusiaan ke dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Rupanya Lagi terdapat beberapa negara yang belum tergabung. Negara apa saja itu? Berikut penjelasannya.
Negara yang Enggak Tergabung dalam PBB
Melansir dari laman world population riview, terdapat dua “negara pengamat non-Personil tetap”, Yakni Tahta Bersih/ Kota Vatikan dan Palestina.
Sebagai negara pengamat nonanggota, kedua negara itu disambut di Majelis Biasa dan Mempunyai akses ke sebagian besar manfaat dan Kesempatan layanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, tetapi Enggak dapat memberikan Bunyi. Kedua negara pengamat tetap juga Mempunyai potensi Kepada bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada akhirnya sebagai Personil penuh.
1. Tahta Bersih/Kota Vatikan
Takhta Bersih adalah pemerintahan Kota Vatikan, yang merupakan kantor pusat Mendunia gereja Katolik dan negara merdeka terkecil di dunia. Takhta Bersih juga merupakan salah satu negara merdeka yang memilih Kepada Enggak mengajukan keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Logika di balik keputusan ini dikatakan bahwa Paus lebih suka Kepada Enggak secara langsung memengaruhi kebijakan Global.
2. Palestina
Meskipun telah mengajukan permohonan keanggotaan penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa beberapa kali, Palestina hanya dibatasi pada status pengamat tetap karena sengketa Area yang Maju berlanjut dengan Israel, Personil PBB.
Meskipun mayoritas Personil Perserikatan Bangsa-Bangsa (138 dari 193, serta negara pengamat lainnya, Kota Vatikan/Tahta Bersih) telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat yang layak menjadi Personil, beberapa Personil Krusial termasuk Amerika Perkumpulan, Inggris, dan Prancis, menolak mengizinkan Palestina menjadi Personil hingga konfliknya dengan Israel diselesaikan secara damai.
Meskipun Takhta Bersih dan Palestina bukan Personil penuh PBB, mereka diakui sebagai negara merdeka.
Negara bagian dan teritori tambahan yang Ingin diakui sebagai negara tetapi belum diakui oleh jumlah Personil PBB yang dibutuhkan.
1. Taiwan
Meski Mempunyai syarat lengkap Kepada menjadi sebuah negara, Taiwan tetap Enggak diakui sebagai negara oleh banyak negara lain dan PBB karena Argumen politik dan sejarah yang Enggak baik dengan Tiongkok.
Hingga kini, Tiongkok Lagi mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan menetapkan One China Policy atau Kebijakan Satu Tiongkok serta menggunakan hak vetonya Kepada menolak Taiwan menjadi Personil PBB.
Hingga Ketika ini, hanya Terdapat Sekeliling 22 negara yang mengakui kedaulatan Taiwan, Tetapi mayoritasnya adalah negara-negara kecil yang Enggak Mempunyai pengaruh besar di mata politik Global.
2. Kosovo
Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia secara sepihak sejak 17 Februari 2008. Tetapi, Serbia sebagai negara induknya Enggak mengakui kemerdekaan tersebut dan mengklaim Kosovo sebagai Area provinsinya. Sengketa tersebut akhirnya Membangun Kosovo pun Enggak diakui oleh negara-negara lain di dunia. Selain itu, kompleksitas politiknya pun Membangun PBB kurang memberikan dukungan terhadap Kosovo.
3. Sahara Barat
Setelah Spanyol menarik diri dari Sahara Barat pada tahun 1975, Area tersebut pun menjadi Area tanpa status kekuasaan yang Jernih hingga menimbulkan persaingan antara Maroko dan Front Polisario (Grup yang memperjuangkan kemerdekaan Sahara Barat).
Pada tahun yang sama, Maroko kemudian membentuk gerakan Cerminan massa yang strategis bernama Green March guna Kepada mengambil alih Area yang sebelumnya telah dikuasai Spanyol karena merasa Area tersebut sebagai bagian integral wilayahnya berdasarkan sejarah, kedekatan budaya, dan ikatan Spesies.
4. Ossetia Selatan
Sejak Uni Soviet runtuh tahun 1991, Ossetia Selatan memisahkan diri dari Georgia dan memicu konflik bersenjata antara tahun 1991 hingga 1992.
Konflik tersebut kemudian diakhiri dengan perjanjian damai dan deklarasi kemerdekaan Ossetia Selatan. Tetapi, pada Agustus 2008, Georgia kembali melakukan penyerangan demi mendapatkan kembali Ossetia Selatan, dan pertempuran pun menyebar hingga ke Abkhazia.
5. Republik Somaliland
Republik Somaliland adalah Area bekas koloni Inggris yang terletak di sepanjang pantai kering Laut Merah.
Pada 1960, bekas Area Somaliland Inggris bergabung dengan bekas Area Somalia Italia Kepada membentuk Republik Somalia. Tetapi, persatuan ini Ringkih sejak awal karena perbedaan budaya dan politik.
Akhirnya, setelah perang Kerabat di Somalia tahun 1991, Republik Somaliland pun menggelar referendum Kepada meraih kemerdekaan Kembali. Tetapi, Bisa memenuhi persyaratan Kepada menjadi sebuah negara dan Mempunyai pemerintahan yang lebih Konsisten dari Somalia, Republik Somaliland tetap sulit mendapatkan pengakuan dunia karena kekhawatiran akan destabilisasi politik di Somalia.
6. Siprus Utara
Sengketa melepaskan dan menginvasi militer Turki pada 1974 Membangun melepaskan Utara memisahkan diri dan membentuk negara bernama Republik Turki Utara tahun 1983.
Oleh karena itu, hingga Ketika ini belum Terdapat negara yang mengakui pengampunan Utara kecuali Turki. Menurut Mahkamah Hak Asasi Sosok Eropa, Republik Turki Gratis Utara dianggap sebagai negara boneka di Dasar kendali efektif Turki.
7. Transnistria
Transnistria adalah Area pecahan Uni Soviet yang letaknya berada di perbatasan Moldova-Ukraina dan diakui sebagai bagian dari Moldova.
Kepada memisahkan diri dari Moldova, Transnistria telah mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1990 melalui referendum dan membentuk Republik Sosialis Soviet Pridnestrovia-Moldavia (PMSSR) oleh Kongres Kedua Perwakilan Rakyat Transnistria. Meski begitu, PBB dan negara Personil Enggak mengakui kemerdekaan Transnistria dan menganggapnya sebagai Area teritorial Moldova.
Lewat, bagaimana persyaratan agar suatu negara dapat tergabung dalam PBB?
Syarat Menjadi Personil PBB
Melansir dari laman Formal united nations, persyaratan sebuah negara Kepada bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut:
- Negara mengajukan permohonan kepada Sekretaris Jenderal dan surat Formal yang menyatakan negara menerima kewajiban berdasarkan Piagam, seperti mengejar perdamaian, memajukan hak asasi Sosok, dan bekerja sama dengan negara lain dalam semangat kerja sama Mendunia.
- Dewan Keamanan mempertimbangkan permohonan tersebut. Setiap rekomendasi Kepada penerimaan harus memperoleh Bunyi setuju dari 9 dari 15 Personil Dewan, dengan ketentuan bahwa Enggak Terdapat satu pun dari lima Personil tetapnya, Yakni Tiongkok, Prancis, Federasi Rusia, Inggris, dan Amerika Perkumpulan yang memberikan Bunyi menentang permohonan tersebut.
- Apabila Dewan merekomendasikan penerimaan, rekomendasi tersebut disampaikan kepada Majelis Biasa Kepada dipertimbangkan. Mayoritas Bunyi dua pertiga diperlukan di Majelis Kepada penerimaan Negara baru. Keanggotaan berlaku efektif pada Lepas resolusi penerimaan diadopsi.
(Z-3)
