DIREKTUR Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai Presiden Prabowo Subianto akan mengevaluasi secara menyeluruh menteri di Kabinet Merah Putih.
Deddy mengatakan Kabinet Merah Putih Demi ini belum menggambarkan keputusan Presiden Prabowo Subianto secara utuh. Hal tersebut terlihat dari beberapa menteri yang merepresentasikan Presiden ke-7 Joko Widodo.
“Pandangan bahwa Prabowo dalam situasi tertekan mungkin saja sehingga kabinet Demi ini belum gambarkan keputusan utuh Prabowo, terlebih banyak tokoh yang merepresentasikan Jokowi,” kata Deddy, kepada Media Indonesia, Selasa (22/10).
Deddy menilai Demi ini Prabowo Lagi dalam tahap mengakomodasi pihak-pihak yang mendukung dan membantunya pada Pilpres 2024. Nantinya, setelah 6 bulan atau 1 tahun, Prabowo akan mencoba mengambil alih dan lebih leluasa melakukan reshuffle atau mengganti sejumlah menteri.
“Situasinya terlihat demikian, tokoh yang masuk kabinet mengesankan dominan simpatisan politik Prabowo dan Jokowi, sehingga Prabowo akan Akurat-Akurat terkesan Berdikari setelah fase transisi ini usai, maka Kesempatan reshuffle besar-besaran sangat mungkin terjadi, termasuk Kesempatan masuknya PDI Perjuangan,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melantik 48 orang Buat menduduki jabatan sebagai menteri koordinator dan menteri teknis di Kabinet Merah Putih. Sejumlah menteri yang dilantik ini juga pernah membantu Presiden ke-7 Joko Widodo. Bahkan terdapat beberapa nama menteri Jokowi yang tetap duduk di jabatan yang sama di pemerintahan Prabowo.
Terdapat 17 nama menteri Jokowi yang dipakai Kembali oleh Prabowo. Dari 17 nama itu ditemukan 12 menteri yang menduduki jabatan lamanya. Sedangkan lima nama yang lain berganti posisi, semisal Pratikno yang dulu sebagai Menteri Sekretaris Negara, kini menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Orang dan Kebudayaan.(P-5)