Tewaskan 9 Pejalan Kaki, Pengemudi Sedan di Korsel Ngaku Mobil Alami Percepatan Mendadak

Liputanindo.id – Pengemudi sedan yang menyebabkan sembilan orang tewas mengaku kecelakaan itu disebabkan Percepatan atau penambahan kecepatan secara tiba-tiba.

Kantor Polisi Namdaemun mengatakan pihaknya mengirim penyelidik ke rumah sakit Demi menanyai pengemudi tersebut, yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarga Cha. Cha mengaku mobilnya tiba-tiab berakselesrasi di luar kendali dan remnya Bukan berfungi Begitu kecelakaan terjadi.

Berdasarkan pengakuannya, Cha Begitu itu sudah berusaha Demi menginjak rem Tetapi gagal.

“Dia mengulangi pendiriannya sebelumnya selama interogasi,” kata polisi, dikutip Yonhap News, Jumat (5/7/2024).

Pemeriksaan itu dilakukan tiga hari setelah sedan Genesis G80 Punya pria berusia 68 tahun menabrak pagar pembatas trotoar dan menewaskan sembilan pejalan kaki.

Cek Artikel:  Helikopter Rusia Mi-8 yang Anjlok di Semenanjung Kamchatkan Ditemukan

Berdasarkan Intervensi awal, polisi menemukan fakta yang bertentangan dengan klaim Cha. Menurut analisis yang dilakukan terhadap event data recorder (EDR) mobil itu, polisi menduga pengemudi menginjak pedal gas secara signifikan sesaat sebelum kecelakaan.

Selain itu, polisi juga menemukan bahwa lampu rem sekunder Bukan menyala selama kecelakaan. Di Posisi kejadian juga Bukan ditemukan bekas sleip, yang merupakan bertentangan dengan klaim pengemudi soal sudah menginjak rem.

“Pemeriksaan berlangsung Sekeliling dua jam mulai pukul 14.45 dengan dihadiri kuasa hukum pengemudi. Pengusutan lebih lanjut akan dilakukan,” menurut polisi.

Penyidik mengatakan pengemudi ahanya ditanyai tentang keadaan kecelakaan selama pemeriksaan awal. Mereka diperkirakana akan kembali menanykan Argumen klaimnya atas Percepatan yang Bukan disengaja.

Cek Artikel:  AS Tolak Gagasan Pindah Massal Anggota Tepi Barat

Selain itu, penyidik juga akan menanyakan soal Argumen pengemudi itu memasuki jalan yang berlawanan arus Lampau lintas. Polisi juga akan memeriksa kendaraannya sebagai proses penyelidikan lebih lanjut.

Sehari sebelumnya, pengadilan Seoul menolak surat perintah penangkapan yang diminta oleh polisi Demi pengemudi tersebut, dengan mengatakan bahwa dia Bukan Mempunyai Argumen Demi menghindari pemeriksaan polisi, karena dia Begitu ini dirawat di rumah sakit dan berada di Rendah perlindungan polisi demi keselamatan pribadinya.

Mungkin Anda Menyukai