Liverpool Harus Ratapi Pemain Incarannya Gabung Rival Domestik

Liputanindo.id Aliansi Inggris – Liverpool sempat mengincar Andre dari Fluminense di bursa musim panas tahun Lewat. Kini, mereka harus meratapi nasib lantaran pemain asal Brasil itu kian dekat merapat ke Wolverhampton Wanderers dalam waktu dekat ini.

Menurut laporan Mirror, Wolves kian dekat mengamankan sang pemain di Nomor 21 juta paun. Nomor tersebut lebih kecil empat juta dibandingkan penawaran the Reds pada periode yang sama di tahun Lewat. Ia bakal segera menjalani tes medis Kamis (28/8) waktu setempat.

Sebelumnya, Jurgen Klopp sempat Ingin mengamankan sang pemain. 25 juta paun sempat dibuka sebagai penawar Demi membawanya ke Anfield. Tetapi asa tersebut harus batal lantaran Presiden Fluminense, Mario Bittencourt enggan melepas pemainnya lantaran Ingin Andre tetap Eksis dalam tim karena potensi tim memenangkan Copa Libertadores lumayan besar.

Cek Artikel:  Tak Pekuat Timnas Indonesia Hadapi Libya, STY: Shayne Kembali ke Belanda
Liverpool Harus Ratapi Pemain Incarannya Gabung Rival Domestik
Sumber: Twtter Fluminense_eng

Dalam sebuah wawancara, Sang pemain sempat menginginkan bermain di klub. Tetapi dirinya memutuskan Demi bertahan di klub lantaran tetap berpegang Kokoh pada keinginannya Demi Maju membela klub.


Baca Juga:


Sebelumnya, Fulham sempat Ingin mengamankan Andre Demi menggantikan Joao Palhinha yang hengkang ke Bayern Munich. Tetapi sang pemain tak berhasil didapatkan dan dirinya kian condong ke Wolves. Di Molineux, dirinya bakal Bersua dengan kompatriotnya yang sudah lebih dulu bermain Ragam Joao Gomes dan Matheus Cunha.

Semasa memperkuat tim Primer Fluminense pada 2021, ia sudah bermain dalam 197 laga Serempak klub. Dalam periode tersebut, empat gol dan empat assist sempat ia sarangkan. Ia juga pernah membantu tim memenangi Copa Libertadores dan Recopa Sudamericana.

Cek Artikel:  Persija Mau Curi 3 Poin dari Kandang Persib

Selalu update Informasi bola terbaru seputar Aliansi Inggris hanya di Liputanindo.id

Mungkin Anda Menyukai