China Ogah Bayar Rp16 Miliar ke Filipina Soal Bentrok di Laut China Selatan: Mereka Melanggar!

Liputanindo.id – Otoritas China menolak secara tegas soal permintaan yang daijukan oleh Filipina terkait bentrok bulan Lampau di Laut China Selatan. Permintaan itu meminta pemerintah China membayar 60 juta peso atau Sekeliling RP16,6 miliar.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan bahwa Filipina harus menghadapi konsekuensi atas tindakan ilegalnya bulan Lampau. Mao Ning mengatakan kapal Filipina melanggar Distrik perairan China dan melakukan provokasi.

“Kapal Filipina melakukan misi pasokan ilegal, melanggar Distrik perairan China dan melancarkan provokasi,” kata Mao Ning, dikutip Antara, Sabtu (6/7/2024).

Lampau, kata Mao Ning, petugas penjaga pantai China bertindak sesuai hukum Kepada membela kedaulatan China. Mao Ning juga mendesak Filipina Kepada menghentikan provokasinya dan mengatasi perbedaan melalui dialog.

Cek Artikel:  Kremlin: Kami Bukan Percaya Upaya Pembunuhan Trump Diorganisir Pihak Berwenang

Filipina juga meminta dikembalikannya tujuh senjata yang diduga disita China menyusul konfrontasi pada 17 Juli itu.

Sementara itu, menanggapi klaim Senator Filipina Imee Marcos tentang rencana China menargetkan Posisi di seluruh Filipina dengan serangan rudal hipersonik, Mao Ning mengatakan Beijing berkomitmen terhadap pembangunan damai dan kebijakan defensif tetapi akan mempertahankan hak Absah dan stabilitas regionalnya Kalau terancam.

Meskipun sebelumnya mengklaim bahwa mereka menahan diri Kepada Bukan menggunakan senjata dalam bentrokan bulan Lampau Kepada menghindari meningkatnya permusuhan, Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Romeo Brawner Jr. mengumumkan bahwa Laskar Filipina akan membalas dengan kekuatan yang sama Kalau diserang Kembali oleh penjaga pantai China.

Cek Artikel:  Tiongkok Harap Negara Besar Rasional Atasi Konflik Gaza

Ketegangan antara dua negara baru-baru ini meningkat menyusul konfrontasi pada 17 Juli dimana penjaga pantai China berseteru dengan angkatan laut Filipina dan merusak kapal mereka.

Mungkin Anda Menyukai