Santet Segoro Pitu Gambar hidup Horor yang Kental dengan Unsur Budaya Indonesia

Santet Segoro Pitu: Film Horor yang Kental dengan Unsur Budaya Indonesia
Media Visit Gambar hidup Santet Segoro Pitu Studio Media Indonesia. Selasa, 29 Oktober 2024(MI)

Gambar hidup horor Santet Segoro Pitu menyuguhkan pengalaman berbeda dengan elemen-elemen yang lebih dari sekadar jump-scare.

Di antara deretan Gambar hidup horor yang telah rilis, Ari Irham dan Christian Sugiono menegaskan bahwa Gambar hidup ini mengangkat tema yang lebih kultural dan mengakar.

“Gambar hidup ini mengangkat santet yang sudah menjadi bagian dari budaya, sehingga ceritanya lebih mudah dicerna oleh penonton dan memberikan rasa takut yang terhubung dengan insight soal santet,” ujar Ari Irham.

Dengan Konsentrasi pada elemen tradisi dan latar belakang budaya lokal, Santet Segoro Pitu mencoba menghubungkan penonton dengan kisah mistis yang akrab Tetapi jarang diangkat secara mendalam.

Pendekatan baru dalam menggambarkan sosok hantu dan makhluk astral juga menjadi daya tarik Penting Gambar hidup ini.

Cek Artikel:  Penantian 15 Pahamn, Aksi ‘Indiana Jones 5’ Harrison Ford Bisa Awalkmati di Bioskop Serentak Hari Ini

Christian Sugiono menjelaskan bahwa Gambar hidup Santet Segoro Pitu menawarkan berbagai representasi makhluk halus yang Enggak terbatas pada sosok Lumrah seperti pocong atau kuntilanak.

“Kita nggak Hanya menggambarkan pocong atau kuntilanak, tapi banyak sekali jenis setan yang sebenarnya Terdapat,” ungkapnya.

Dengan keunikan ini, Gambar hidup ini berusaha memberi pengalaman visual dan emosi yang berbeda, menjanjikan suasana horor yang lebih variatif dan menantang bagi penonton yang Ingin merasakan Berbagai Macam-macam nuansa seram.

Latar waktu Gambar hidup yang berada pada era 1980-an turut menambah dimensi yang khas, terutama dengan detail set yang menghidupkan masa itu.

Cek Artikel:  Bayar Denda Pajak Rp230 Miliar, Shakira Tegaskan untuk Melindungi Anaknya

Christian yang berperan sebagai Pak Cipto, seorang pedagang pasar, mengungkapkan bahwa banyak barang yang digunakan di Posisi syuting mengingatkannya pada masa kecilnya.

“Barang-barang yang udah nggak Terdapat itu bikin Saya nostalgia, salut buat tim produksi yang menghadirkannya,” ujarnya.

Set pasar tradisional yang penuh dengan barang-barang klasik memberikan sentuhan nostalgia dan ketelitian produksi yang menjadikan Gambar hidup ini semakin otentik.

Enggak hanya tantangan di level produksi, Ari juga mengungkapkan kesulitan Istimewa dalam mendalami Kepribadian Ardi yang Mempunyai kemampuan indra keenam.

Buat membawa Kepribadian yang selalu merasa diawasi oleh makhluk tak kasat mata, Ari berlatih membangun kegelisahan yang mendalam.

Cek Artikel:  Sakti Melepas Rindu, Semarak Penonton di Stadion Palaran Tur Sheila On 7 "Tunggu Saya Di”

“Saya pelajari gimana orang yang Bisa ‘Menonton’ selalu merasa dipantau, dan itu yang Saya coba bangun,” tuturnya.

Proses mendalami Kepribadian ini, dengan Donasi Sara Wijayanto, turut memperkuat intensitas dan keaslian aktingnya di layar lebar.

Dengan perpaduan drama, konflik, dan ketakutan yang terjalin erat, Gambar hidup Santet Segoro Pitu siap tayang di bioskop pada 7 November.

Christian menyarankan agar penonton datang Serempak Kolega atau keluarga Buat merasakan serunya atmosfer yang diciptakan, Tetapi menyebutkan bahwa pengalaman menonton sendiri juga Bisa menambah sensasi mencekam.

“Ajak Kolega dan keluarga kalian biar makin Asik, tapi kalau mau merasakan takut yang mencekam, datang sendiri juga Bisa jadi opsi yang Asik,” pungkasnya. (Z-12)

Mungkin Anda Menyukai