Cek Genetik Dapat Deteksi Keturunan Kanker Payudara

Cek Genetik Bisa Deteksi Keturunan Kanker Payudara
Ilustrasi(freepik.com)

KANKER payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang Mortalitas pertama akibat kanker. Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia dengan jumlah kematiannya lebih dari 22 ribu jiwa. Sementara itu, Bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara.

Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi Widyanti Soewoto mengungkapkan, banyak Elemen risiko yang menyebabkan kanker payudara. Tetapi, salah satu Elemen risiko tertinggi ialah genetik. “Jadi kalau Eksis garis keturunan kanker payudara, supaya Kagak menurun memang agak susah, karena ini adalah bawaan,” kata Widyanti.

Cek Artikel:  Mom, Kini Cari Buah dan Sayur Segar Berkualitas Lebih Mudah

Karena itu, bagi masyarakat yang Mempunyai keturunan kanker payudara, disarankan Demi melakukan pemeriksaan gen. Selain itu perlu pengecekan gejala-gejala awal secara berkala agar dapat ditangani sejak awal.

Baca juga : Kemenkes-AstraZeneca Imbau Masyarakat Skrining Kanker Sejak Pagi

Selain itu, Elemen risiko lainnya ialah penggunaan KB hormonal. Pasalnya, KB hormonal mengandung hormon esterogen yang tinggi yang dapat menjadi pemicu kanker payudara. “Jadi kalau Eksis keturunan, saya lebih menyarankan Demi screening terlebih dahulu dan gunakan KB suntik atau ganti KB yang lain,” ucap dia.

“Selain itu Kagak menyusui. Memang kanker payudara berisiko lebih tinggi terjadi dibanding Perempuan yang menyusui. Tapi risiko itu Dapat terjadi Dapat Kagak. Kalau Kagak Eksis pemicu dalam Definisi gaya hidup, genetik, dan lainnya, Insya Allah Kondusif,” beber Widyanti.

Cek Artikel:  Lagi Kelas 3 SMA, Kayla Nasywa Jadi CEO Bisnis Hijab

Menurut dia, Begitu ini banyak kanker payudara yang menyerang usia muda. Berbeda dengan dulu yang lebih banyak menyerang Perempuan lanjut usia. Hal itu disebabkan karena gaya hidup, pola makan dan keturunan yang sangat memengaruhi.

Beberapa gejala yang dapat dirasakan ialah adanya benjolan, nyeri pada payudara yang berkelanjutan, keluar cairan lewat puting atau malah dalam beberapa kasus Kagak menimbulkan gejala sama sekali. Demi penanganan kanker payudara, Dapat dilakukan dengan operasi, radioterapi dan kemoterapi.

“Setiap pasien akan berbeda-beda tipenya sehingga tata laksananya pun akan berbeda. Tapi itulah tiga modalitas yang Lagi dipakai Tamat Begitu ini Demi penanganan kanker payudara,” ujarnya. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai