Pertamina Bangun Area Kondusif di Kilang Balongan

Pertamina Bangun Zona Aman di Kilang Balongan
Ilustrasi Kilang Balongan(Antara)

Pertamina terus meningkatkan keamanan dan keselamatan di wilayah kilang dengan pelaksanaan Groundbreaking Area Penyangga (Buffer zone) di Kilang Balongan. Kegiatan ini menandakan tanggung jawab besar Pertamina terhadap komitmen keselamatan kerja.

Grodunbreaking dilakukan langsung oleh Direktur Istimewa Pertamina Nicke Widyawati dan turut dihadiri oleh Bupati Indramayu Nina Agustina.

Momentum tersebut menandai dimulainya pekerjaan pelebaran jalan Sukaurip-Sujareja yang merupakan rangkaian implementasi buffer zone di area Kilang Balongan. Program itu merupakan bagian dari upaya untuk memberikan perlindungan lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Baca juga : 4 Investor Mulai Groundbreaking di IKN

Nicke memastikan bahwa perusahaan mengemban tugas penting untuk menjaga ketahanan energi nasional dengan menghasilkan produk BBM berkualitas. Tetapi demikian disaat yang sama harus tetap menjaga keamanan masyarakat sebagai pemangku kepentingan yang strategis.

“Acara groundbreaking ini adalah tahap pertama, tahap berikutnya, kita akan masuk ke Blok Kosambi. Dampak setelah penerapan buffer zone ini, nantinya semua perwira Pertamina di Kilang Balongan dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik dan tanpa keraguan, karena aspek teknis dan HSSE sudah diterapkan. Produktivitas di kilang juga akan semakin optimal, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi bangsa dan negara,” ungkap Nicke dalam keterangan resmi, Selasa (27/8).

Cek Artikel:  Promo Spesial BRImo di Localfest 2024, Bikin Belanja dan Hiburan Jadi Lebih Panggil

Penyempurnaan Area Kondusif di Balongan, Indramayu ini, tegas Nicke menjadi sebuah kewajiban. Itu akan melalui beberapa tahap. Salah satunya adalah pengalihan jalan raya Balongan yang masuk dalam zona prioritas, yang kemudian dialihkan ke Jalan Sukaurip.

Baca juga : MPMRent dan DSS Pertahankan Sertifikasi ISO

Pengalihan jalan yang dilakukan juga akan memastikan beban Jalan Sukaurip sebagai jalan utama/protokol yaitu memperlebar ruas jalan dari 4,5-5,5 Meter menjadi 7,2-8 Meter sepanjang 2,4 km. Pelebaran jalan diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat sekitar, dimulai dari kelancaran arus lalu lintas hingga pertumbuhan dan produktivitas ekonomi.

Nicke juga menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Bupati Indramayu serta Perhimpunan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Indramayu dalam hal pelaksanaan tahapan-tahapan peyempurnaan bufferzone kilang Balongan.

Cek Artikel:  Menparekraf Tekankan Transformasi Digital Krusial untuk Entrepreneurship di Indonesia

“Ini adalah pertama kalinya kita mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah untuk pelaksanaan pembukaan buffer zone ini. Kerjasama antara BUMN dan pemerintah daerah sangat penting, untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas dukungannya,” lanjut Nicke.

Baca juga : Dinas PUPR Banten Bangun Kantor Pusat Bank Banten di Kota Serang

Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina, menyampaikan dukungannya terhadap groundbreaking pelebaran jalan Sukaurip-Sukareja sebagai implementasi bufferzone tahap satu Kilang Balongan.

“Pemerintah Kabupaten Indramayu menyambut baik adanya groundbreaking pelebaran jalan Sukaurip-Sukareja sebagai implementasi bufferzone tahap satu di Kilang Pertamina Balongan. Hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab yang harus dilakukan untuk menjalankan komitmen kita semua yang mengedepankan kepentingan masyarakat di atas segalanya yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indramayu itu sendiri,” ujar Nina.

Cek Artikel:  Safari Prabowo Subianto Tak akan Berdampak pada Masuknya Investasi Apabila...

Lebih lanjut Nina menyampaikan bahwa implementasi bufferzone di Indramayu diharapkan menjadi contoh bagi perusahaan lain di Indonesia, khususnya perusahaan yang memiliki risiko potensi bahaya bagi masyarakat.

Diandoro Arifian, VP HSSE PT Kilang Pertamina Dunia sekaligus Ketua Koordinator PMO Buffer Zone, menjelaskan buffer zone ini dirancang untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat serta lingkungan sekitar.

“Ini dirancang untuk meminimalisir risiko jika terjadi kebakaran atau ledakan dengan memperluas zona penyangga minimal 50 meter dari pagar luar area operasional. Pekerjaan pelebaran jalan pengganti Sukaurip-Sukaraja adalah bagian dari upaya peningkatan keamanan yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024,” jelas Diandoro. (Z-11)

Mungkin Anda Menyukai