MENTERI Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan naiknya status kewaspadaan terhadap penyakit Mpox oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), karena varian baru ini, 1B, memiliki fatality yang lebih tinggi yaitu 10%
Dia jelaskan, status penyakit Mpox menjadi perhatian khusus dunia atau Public Health Emergency of International Concern oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) di akhir 2022, karena kasusnya naik dari 0 ke 30 ribu kasus.
Setelah diumumkan, kasus naik tinggi mencapai 90 ribu kasus, dan kembali mendatar. Sehingga sekitar bulan Maret 2024, level status ditarik kembali ke normal.
Baca juga : Menkes Akuratkan Orang tua Korban Perundungan PPDS Undip, Meninggal
Tapi di 14 Agustus 2024, status penyebaran Mpox sama naik kembali lagi menjadi status perhatian khusus dunia, karena statusnya menjadi 103 ribu kasus.
“Waktu itu kita bertanya-tanya. Kalau status yang pertama kita mengerti, karena naiknya cepat 0 ke 30 ribu kasus lalu ke 90 ribu kasus. Kali naiknya hanya 10 ribu kasus di Afrika, kok dinaikkan lagi statusnya,” kata Budi Gunadi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Setelah koordinasi, Kemenkes mendapat jawaban peningkatan status pandemi Mpox di Afrika oleh WHO karena adanya varian baru, ada strain baru, namanya 1B. Ini fatalitasnya lebih tinggi daripada yang sebelumnya, yang ada di Indonesia, di Asia itu umumnya yang beredar Mpox varian 2B.
“Jadi rupanya kekhawatirannya menjadi lebih karena adanya varian baru yang fatalitasnya mendekati 10% dibandingkan dengan yang varian lama yang 0,1%,” kata Budi Gunadi. (H-2)