JAWA BARAT mewaspadai dua ancaman bencana alam, yakni bencana hidrometeorologi di musim hujan dan pergerakan sesar Lembang.
Buat itu, sejumlah daerah seperti Kabupaten Bandung Barat, Bogor, Sukabumi dan Jawa Barat selatan harus meningkatkan kewaspadaan, karena tingginya ancaman bencana hidrometeorologi.
Sementara ancaman sesar Lembang harus sangat diwaspadai Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.
Peningkatan kewaspadaan dilakukan, salah satunya dengan menggelar Apel
Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi dan penanganan bencana gempa bumi akibat Sesar Lembang, di Gedung Sate, Rabu (30/10).
Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran penanganan bencana sebesar Rp125 miliar. Biaya diambil dari anggaran belanja Tak terduga.
“Apel ini memastikan seluruh komponen telah siap menghadapi bencana, Berkualitas potensi Sesar Lembang maupun hidrometeorologi. BPBD provinsi yang berkoordinasi dengan kabupatne dan kota, serta relawan harus siap siaga menghadapi bencana,” tandasnya.
Menurut prediksi musim hujan, puncak musim hujan di Jawa Barat mulai November 2024-April 2025.
Bey mengingatkan pada November juga dilaksanakan pilkada serentak. “Demi itu, 49% Distrik Jawa Barat sedang mengalami puncak musim hujan, sehingga perlu upaya penanganan darurat bencana Demi pilkada,” tambahnya.