PM Inggris Keir Starmer Desak Gencatan Senjata di Gaza, Singgung Donasi Keuangan Kepada Otoritas Palestina

Liputanindo.id – Perdana Menteri Inggris yang baru Keir Starmer berbicara dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Pembicaraan itu menyinggung Donasi keuangan Kepada Otoritas Palsestina (PA).

Dalam pernyataan yang dirilis oleh kantornya, Keir Starmer mendesak adanya gencatan senjata segera di Gaza serta dukungan keuangan Kepada Otoritas Palestina.

“Perdana Menteri menyampaikan informasi terbaru kepada Presiden Abbas mengenai prioritas mendesaknya, termasuk mengamankan gencatan senjata, pemulangan sandera, peningkatan dan percepatan Donasi kemanusiaan, dan dukungan keuangan Kepada Otoritas Palestina,” kata pernyataan itu, dikutip Anadolu, Senin (8/7/2024)

Selain dengan Presiden Abbas, Starmer juga berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui panggilan telepon. Dia juga mendesak adanya gencatan senjata segera di Gaza.

Cek Artikel:  Imbas Kecolongan Percobaan Pembunuhan Trump, Pentagon Kerahkan Keamanan Tambahan ke Secret Service

“Dia (Starmer) kemudian menyatakan kebutuhan yang Jernih dan mendesak Kepada gencatan senjata, kembalinya sandera dan segera meningkatkan jumlah Donasi kemanusiaan yang menjangkau Anggota sipil,” kata pernyataan kantornya.

Bukan hanya itu saja, Starmer juga menekankan pentingnya solusi dua negara Kepada jangka panjang, termasuk memastikan Otoritas Palestina Mempunyai sarana keuangan Kepada beroperasi secara efektif. 

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan Sekeliling 1.200 orang dan menyandera Sekeliling 250 orang.

Selain jatuhnya korban jiwa, kampanye militer telah mengubah sebagian besar Area kantong berpenduduk 2,3 juta orang menjadi reruntuhan, menyebabkan sebagian besar Anggota sipil kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan. Upaya Kepada gencatan senjata permanen setelah gencatan senjata singkat pada bulan November belum membuahkan hasil.

Cek Artikel:  Ini Rincian Peralatan Militer yang Dijual AS ke Israel

Mungkin Anda Menyukai