Soal Veto AS atas Gencatan Senjata di Gaza, Perwakilan Palestina di PBB: Ini Bencana

Liputanindo.id NEW YORK – Amerika Perkumpulan baru saja mengeluarkan veto terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB terkait gencatan senjata di Gaza. Terkait hal itu, Utusan Palestina Demi PBB Riyad al-Mansour mengecam kegagalan Dewan Keamanan PBB Demi mengadopsi rancangan resolusi yang mengupayakan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, Jumat (8/12/2023) waktu setempat, atau Sabtu (9/112/2023).

Amerika Perkumpulan (AS) mengeluarkan veto atas resolusi tersebut, yang disponsori Berbarengan oleh Dekat 100 negara Member PBB. Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 13 Member Dewan Keamanan. Inggris, yang merupakan Member tetap Dewan Keamanan yang Mempunyai hak veto sama seperti AS, memilih Demi abstain.

Baca Juga:
Spanyol dan Mesir Dukung Gencatan Senjata Gaza, Akhiri Penderitaan Anggota Sipil

Mansour menyebut kegagalan tersebut “sangat disesalkan” dan merupakan suatu “bencana.”

Cek Artikel:  Bejat! ASN Dishub DKI Cabuli Bocah 11 Mengertin

“Alih-alih membiarkan dewan ini menegakkan mandatnya dengan akhirnya Membangun seruan yang Terang, setelah dua bulan, bahwa kekejaman harus diakhiri, para penjahat perang diberi lebih banyak waktu Demi melanggengkan kejahatan mereka. Bagaimana hal ini Pandai dibenarkan? Bagaimana Pandai mereka membenarkan pembantaian seluruh bangsa?” katanya.

Mansour mengulangi seruannya Demi gencatan senjata, dengan mengatakan “setiap hari berarti hilangnya nyawa, orang terbunuh dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern.”

Rancangan resolusi tersebut menyerukan Seluruh pihak yang berkonflik Demi mematuhi hukum Dunia, khususnya perlindungan Anggota sipil, menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera dan meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres Demi melaporkan pada Dewan Keamanan mengenai Penyelenggaraan gencatan senjata, seperti dilaporkan Antara.

Cek Artikel:  Minta Status Tersangka Dicabut, Kuasa Hukum Firli Bahuri Sebut SYL Siapkan Aktor Buat Jerat Kliennya

Uni Emirat Arab (UAE), yang memperkenalkan rancangan tersebut, mengatakan pihaknya berupaya menyelesaikan resolusi tersebut secepatnya karena meningkatnya jumlah korban tewas selama perang 63 hari tersebut.

Wakil Tetap Amerika Perkumpulan Demi PBB Robert Wood mengatakan bahwa pemerintahan Biden menggunakan hak vetonya karena gencatan senjata akan memungkinkan Hamas Demi tetap menguasai Gaza.

“Selama Hamas berpegang Kukuh pada ideologi penghancurannya, gencatan senjata apa pun hanya bersifat sementara dan tentunya bukan perdamaian. Dan gencatan senjata apa pun yang Membangun Hamas menguasai Gaza akan menghilangkan kesempatan Anggota sipil Palestina Demi membangun sesuatu yang lebih Berkualitas Demi diri mereka sendiri,” katanya.

“Oleh karena itu, meski Amerika Perkumpulan sangat mendukung perdamaian Kekal di mana Israel dan Palestina dapat hidup damai dan Terjamin, kami Bukan mendukung seruan resolusi Demi gencatan senjata yang Bukan berkelanjutan yang hanya akan menjadi benih perang berikutnya.”

Cek Artikel:  3.493 Personel Gabungan Bakal Amankan Perayaan Nataru di Sulsel

Lebih dari 17 ribu orang tewas di Gaza dalam penembakan dan serangan udara Israel yang tanpa henti, menurut data Formal dari otoritas Gaza.

Sekeliling 70 persen korban meninggal adalah Perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 46 ribu lainnya terluka. Sekeliling 1,8 juta Anggota Palestina menjadi pengungsi internal.

Israel memulai perang tersebut sebagai pembalasan terhadap Grup Palestina, Hamas, yang melakukan serangan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 Anggota Israel. Sekeliling 240 orang lainnya dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera. (IRN)

 

Baca Juga:
Tentara Israel Ubah Bangunan di Palestina menjadi Sinagoge Yahudi

 

Mungkin Anda Menyukai