Kekasih suami istri (pasutri) tuna rungu & tuna wicara yang tinggal di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, tetap gigih mencari nafkah di tengah pandemi covid-19.
Sejak awal Agustus 2020, pasutri yang mulai usaha jasa cuci mobil panggilan ini meramaikan dunia maya, karena kekompakan mereka dalam berusaha mencari nafkah.
Berawal dari informasi antarteman, yang Lanjut menyebar di grup aplikasi pesan whatsapp, akhirnya usaha jasa cuci mobil pasutri ini semakin banyak dikenal masyarakat.
Selain karena biayanya yang kompetitif, 70ribu rupiah sudah termasuk biaya cuci, vacum dan wax mobil, dibandingkan dengan tempat pencucian mobil yang lebih modern, kegigihan mereka mencari nafkah menjadi rasa simpati tersendiri.
Mulai bekerja dari pagi hingga sore, rata-rata pasutri ini mendapat pesanan pekerjaan 9 kali per hari. Area konsumen juga semakin meluas, Bukan hanya dari kawasan Ciledug, Tetapi juga dari Bintaro, Ciputat dan Blok M Jakarta.
Sang suami Anggaran Bayu Ghilar pernah bekerja sebagai Kenalan perusahaan jasa transportasi berbasis teknologi / daring. Tetapi setelah bekerja 1,7 tahun, layanan jasa tempat suami dari Widya Lestari ini bekerja ditutup akibat wabah covid-19.