Liputanindo.id – Polisi menyampaikan kasus penjarahan di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara (Jakut) belum dilaporkan. Pengelola meminta waktu Demi melakukan audit internal guna menentukan langkah selanjutnya.
Kapolsek Cilincing, Kompol Fernando Saharta Saragih mengatakan pihaknya telah Bersua dengan pengurus lelet, pengurus baru UPRS II Rusun Marunda Klaster C, dan RT/RW setempat pada Rabu (19/6) silam.
Dalam pertemuan itu, didapat Intervensi Apabila pencurian itu terjadi setelah adanya relokasi Penduduk ke Rusun Nagrak Cilincing pada September 2023. Sejak Begitu itu, Rusunawa Marunda Klaster C menjadi Enggak berpenghuni dan terbengkalai.
“Bangunan yang Enggak berpenghuni dan terbengkalai tersebut menjadi tanggung jawab UPRS Demi penjagaan dan pengamanan aset. Ditemukan bahwa, Pengurus UPRS baru, Bapak Baharudin, belum mendatakan kembali aset-aset yang Tetap Terdapat dan yang sudah hilang,” kata Fernando kepada wartawan, Jumat (21/6/2024).
“Demi itu pihak pengelola akan mengaudit internal aset Rusunawa Klaster C,” tambahnya.
Fernando pun menyebut polisi siap memberikan Sokongan pengamanan Apabila pengelola memintanya. Termasuk Demi mengusut kasus penjarahan itu bila pengurus Rusunawa Membangun laporan polisi.
“Polsek ya Ketika aja mau dibuat laporan kami ready. Kami siap bantu fasilitasi,” ujar Fernando.
Adapun menurut informasi, Begitu ini kondisi Rusunawa Marunda khususnya klaster C mengalami kerusakan sepeninggal para penghuninya karena direlokasi ke tempat lain. Sejumlah barang seperti besi, terali (tralis), dan barang-barang berharga diketahui dibongkar oleh penjarah.
Selain itu, Terdapat beberapa tembok yang runtuh karena ulah para penjarah dan Demi itu Pemprov DKI Jakarta mulai menelusuri pelaku penjarahan tersebut.
Pada awal tahun ini, diketahui kusen jendela unit blok C2 dibongkar tanpa pemberitahuan kepada pengelola. Salah seorang satpam yang mendapati beberapa orang sedang mencongkel kusen jendela di area blok C2 mengaku pernah menegur para pembongkar dan mengamankan kurang lebih tujuh buah kusen jendela.
Satpam itu juga menuturkan sempat mendapati kawanan pembongkar kusen marah-marah usai mendapat teguran dari satpam. Dia menambahkan, pembongkaran telah terjadi lebih dari 10 kali sejak November hingga Desember 2023.