YEULE membagikan single terbarunya Eko melalui label Ninja Tune. Ditulis di London dan direkam di Los Angeles, single ini diproduksi Yeule Berbarengan kolaborator lamanya, Chris Greatti (Willow, Yves Tumor, The Dare).
Eko ditulis mengenai obsesi serta Kasih, dan Bunyi yang bergema di benak Yeule. Tembang ini mengedepankan pendekatan pop yang mengaluni Corak Bunyi Yeule yang terang dan Jernih memimpin di atas produksi elektronik dari Tembang ini. Suguhan terbaru ini menjadi cuplikan kecil dari proyek yeule yang akan datang.
Eko dirilis pasca suksesnya album Softscars, yang meleburkan distorsi gitar dan gaya produksi alternatif. Album tersebut membawa Yeule kepada titik ia membedah secara detail anatomi luka emosional yang Pelan ia miliki, menjadikan album ini sebuah karya menusuk dan paling berani yang pernah dibuat yeule.
Hadirnya Softscars dihadapkan oleh penghargaan kritis dari Pitchfork yang Buat kedua kalinya menamakan karya Yeule sebagai ‘Best New Music’, diikuti juga oleh tepukan meriah dari media layaknya The New York Times, The FADER, Stereogum, Alternative Press, NPR dan Tetap banyak Tengah.
Album ini mengikuti rilisnya album Glitch Princess, yang juga banyak dipuja dan menjadi karya Yeule pertama yang dicap sebagai bagian dari Pitchfork Best New Music.
Membawakan karya yang menipu daya dengan pendekatannya yang multidisipliner, Yeule merangkai Variasi dunia dan persona melalui musik, menyulam Berbarengan segala hal dari alunan klasik yang menggebu, nada khas internet yang hiper-modern, teori akademis, topik niche, dan dambaan terdalamnya. (Z-1)