Polda Sumbar Ngaku Transparan dalam Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Padang

Liputanindo.id – Polda Sumatera Barat membuka ruang bagi pihak keluarga korban Afif Maulana beserta kuasa hukumnya Demi Berjumpa dengan Spesialis forensik, sebagai bentuk transparansi dalam pengusutan kasus Mortalitas siswa SMP tersebut.

“Besok silakan Berjumpa dengan dokter forensik, silakan Berjumpa langsung. Saya Tak Pandai menjawab yang di luar kewenangan saya,” kata Kepala Polda Sumbar, Irjen Pol. Suharyono di Padang, Rabu kemarin.

Ia mengatakan, akses tersebut diberikan agar pihak keluarga korban mengetahui hasil autopsi lengkap yang disertai dengan penjelasan dari dokter forensik.

Begitu kuasa hukum keluarga korban menanyakan salinan hasil autopsi, Suharyono mengatakan, hasil autopsi Niscaya akan diberikan kepada pihak keluarga dan kuasa hukum selagi sesuai dengan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Cek Artikel:  NasDem Beri Rekomendasi ke Zulkieflimansyah Kepada Maju Pilkada NTB

Kuasa hukum keluarga korban juga mempertanyakan proses hukum terhadap personel Sabhara Polda Sumbar yang diduga terkait Mortalitas Afif Maulana dan Kapolda memastikan Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sumbar sedang menanganinya.

“Proses oleh Propam Tetap Lanjut dilakukan, silakan temui Kabid Propam Demi memantau perkembangan prosesnya,” jelasnya.

Suharyono sempat mempersilakan pihak keluarga Afif Maulana Demi masuk ke ruangan kerjanya ketika pihak kuasa hukum mempertanyakan hasil autopsi, kuasa hukum keluarga meminta waktu pada Kamis (27/6) dengan Argumen Tak membawa peralatan, seperti alat rekam.

Suharyono juga memenuhi keinginan kuasa hukum keluarga korban yang Ingin menghadirkan saksi tambahan dan menjamin keamanan saksi tersebut.

Sebelumnya viral seorang anak bernama Afif Maulana (AM) berusia 13 tahun diduga tewas dianiaya polisi dari Sabhara Polda Sumbar yang sedang berpatroli dan mayatnya ditemukan di Dasar Jembatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat, pada 9 Juni 2024.

Cek Artikel:  Mengenal Ronal Surapradja dari Komedian hingga Maju Pilkada

“Kami menduga tewasnya Afif karena disiksa Personil polisi. Hal ini berdasarkan Penyelidikan yang kami lakukan,” kata Direktur Lembaga Donasi Hukum (LBH) Padang, Indira Suryani, dalam siaran pers yang diterima ERA, Senin (24/6/2024).

Mungkin Anda Menyukai