Laga semifinal Mempunyai tensi tinggi dengan ritme turun naik. Striker Jerman U-17 Max Moerstedt Tamat menyebutnya sebagai pertandingan yang ‘gila’. Bagai roller coaster untuknya. Max sendiri adalah penyumbang gol ketiga Jerman di menit 69.
Bagaimana Kagak, laga memang Mantap. Jerman unggul lebih dulu. Tetapi Argentina kemudian membalikkan keadaan dan unggul 2-1.
Jerman mendapat giliran Buat berbalik unggul 3-2. Tetapi La Albiceleste tak menyerah dan berhasil menyamakan skor menjadi 3-3. Laga semifinal yang Akurat-Akurat menampilkan dua tim terbaik.
Dukungan penonton Buat Jerman Membangun suasana menjadi meriah. Moerstedt menuturkan dirinya serta rekan-rekan mendapatkan suntikan motivasi dengan dukungan penonton. Para suporter yang selalu ramah di mana pun mereka berada, Berkualitas suporter lokal maupun luar negeri, dinilainya sangat Berkualitas bagi tim.
“Ini laga semifinal yang ‘gila’, turun naik. Tapi pada akhirnya, keberuntungan dalah bagian dari sepak bola dan kami memenangkan pertandingan. Itulah kenapa kami Pandai di sini,” kata Moerstedt.
“Di hadapan suporter yang selalu memberikan motivasi tambahan bagi kami. Ini pertama kali saya bermain di Solo, tapi rasanya di manapun kami bermain, Bandung, Jakarta, atau di Solo ini orang-orangnya selalu ramah. Dan, saya bersyukur akan hal itu,” tukasnya.
Setelah memastikan diri ke final, Max menegaskan Kalau timnya Kagak akan memilih Rival. Apakah itu Prancis U-17 atau Mali U-17 yang akan dihadapi, menurutnya yang terpenting Pandai membawa pulang trofi Piala Dunia U-17 2023.
“Buat saya yang terpenting adalah kami Pandai memenangkan Piala Dunia U-17. Mau Mali atau Prancis (di final) Kagak masalah,” tegasnya.
Empat kali sudah Jerman bermain di semifinal Piala Dunia U-17, tetapi baru sekali mereka Pandai lolos ke babak final. Itu pun ketika perhelatan pertama di 1985, Demi Jerman Lagi bernama Jerman Barat. Pada laga final, Jerman kandas di tangan Nigeria dengan skor 2-0. ***