Liputanindo.id CIANJUR – Pernikahan sejenis di Desa Pakuon, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur cukup menghebohkan. Perempuan berinisial AD (mempelai pria) menikah dengan Perempuan lain berinisial CH (mempelai Perempuan) pada 28 November 2023 silam.
Kasus pernikahan sejenis ini terbongkar setelah pihak keluarga CH, mempelai Perempuan membongkar penyamaran AD, yang Rupanya juga Perempuan.
Pernikahan sesama jenis ini terbongkar beberapa hari setelah dilangsungkan pernikahan secara siri oleh kedua Perempuan. Keluarga Meletakkan curiga dengan tingkah AD. Setelah memastikan identitas AD, akhirnya terungkap Kalau mempelai Pria itu juga berjenis kelamin Perempuan.
“Beberapa hari setelah menikah, mempelai Pria ini Kagak pernah menunjukan identitasnya atau tanda pengenal dan akhirnya terungkap Perempuan, bukan Pria,” kata Camat Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Latip Ridwan dikutip, Senin (11/12/2023).
Kepala Desa Pakuon Abdullah mengatakan awalnya dia mendapatkan informasi Kalau Eksis Berita heboh di mana Eksis seseorang yang meminang Perempuan di desanya dengan membawa Dana miliaran rupiah.
“Berita heboh awal itu bukan pernikahan sesama jenis. Tapi Eksis pernikahan yang kabarnya bakal menghabiskan biaya besar Tiba miliaran. Kemudian saya cek, takutnya terjadi sesuatu,” ujar Abdullah.
Pemerintah desa kemudian menemui pihak keluarga Buat memastikan kebenaran tersebut. Sayangnya pihak Pria tersebut Kagak Dapat menunjukkan identitas diri, Bagus KTP ataupun identitas lainnya.
“Ketika memproses persyaratan nikah ke desa dan KUA juga si pihak laki-lakinya ini banyak mengeluarkan Dalih, katanya KTP-nya diambil ibunya karena Kagak direstui dan Dalih lainnya,” kata dia.
Menurutnya dengan Kagak jelasnya identitas AD, pihak desa menolak Buat memproses pernikahan tersebut. Bahkan pihak desa juga mengeluarkan surat terkait keputusan itu.
“Saya Niscaya bantu dan proses kalau identitasnya Terang. Bahkan dia bilang siap bayar berapapun kalau dibantu. Ya saya Kagak mau, daripada nanti terjadi sesuatu di desa saya,” kata dia.
“Karena pengalaman, Eksis yang nikah dengan lelaki yang Kagak Terang identitasnya. Rupanya si laki-lakinya itu pelaku tindak kriminal. Makanya saya Ingin Eksis kejelasan identitasnya,” tambahnya.
Beberapa hari setelah itu, lanjut dia, pemerintah desa mendapatkan Berita apabila pernikahan antara AD dan Perempuan asal desanya sudah digelar dengan resepsi di rumah mempelai Perempuan.
Setelah pernikahan, Abdullah menyebut muncul permasalahan di mana biaya resepsi tersebut Rupanya merupakan hasil pinjaman ke salah seorang Anggota.
“Jadi si AD ini pinjam Dana ke tetangga mempelai Perempuan. Terjadilah kegaduhan. Saya langsung tangani Ketika itu,” kata dia.
Karena kejadian itu beberapa orang Anggota pun membawa AD ke kantor kecamatan Buat dicek identitasnya.
“Kami penasaran siapa AD ini. Kalau di kecamatan kan sudah aksesnya secara online, jadi Dapat ketahuan. Setelah dicek atau diidentifikasi, Rupanya AD ini bukan Pria, tetapi Perempuan asal Kalimantan. Dia memalsukan statusnya sebagai Perempuan demi Dapat menikahi kekasihnya yang merupakan Anggota Desa Pakuon,” kata dia.
Abdullah menyebut Sekalian pihak tertipu dengan penyamaran AD. Bahkan orang Sepuh dan mempelai Perempuan Kagak mengetahui Kalau AD ini merupakan Perempuan. “Jadi semuanya tertipu dengan penyamaran dia,” tuturnya.
Dia mengatakan pemerintah desa sudah memberikan pembinaan terhadap Anggota dan pihak keluarga.
“Buat Anggota kami beri pengertian agar Kagak Tengah membahas soal ini. Karena pernikahan tersebut sudah berakhir, Kagak berlanjut karena kan bukan antara lelaki sama Perempuan, tapi Perempuan dengan Perempuan. keluarganya juga sudah diberi pembinaan dan pendampingan agar Kagak jadi patah semangat, Kagak minder. Karena kan semuanya juga tertipu,” pungkasnya. (DID)