Jelang Akhir Masa Darurat Sampah, Pemkot Sampaikan Progres Penanganan Sampah di Bandung

Liputanindo.id JAKARTA – Masa darurat sampah di Bandung yang sudah berlangsung dari Oktober Lewat akan segera berakhir pada 26 Desember 2023. Di sisa 15 hari masa darurat sampah, Pemerintah Kota Bandung memaparkan sejumlah perkembangan dan pencapaian penanganan sampah tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna Begitu meninjau pengolahan sampah di Kecamatan Bandung Wetan, dikutip dari keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Baca Juga:
Ema Sumarna Jadi Tersangka, Pemkot Bandung Pastikan Pelayanan Publik Tetap Normal

Menurut Ema, dari total 1.600 ton sampah Kota Bandung, kini hanya Sekeliling 900 ton saja yang dibuang ke TPA. Pengurangan hingga Sekeliling 700 ton ini merupakan hasil dari upaya Pemkot Bandung dalam menyosialisasikan program ‘Kang Pisman’.

Cek Artikel:  Suami Jennifer Dunn Diperiksa KPK Korupsi Bansos Beras

Lebih lanjut, Ema merinci, Sekeliling 300 ton sampah sudah selesai permanen dengan program ini. Selanjutnya, Terdapat 104 ton sampah yang selesai di kawasan selama hasil monitoring.

Data terbaru menunjukkan Sekeliling 295 ton sampah dinyatakan sudah selesai dikelola. Meski begitu, Pemkot Bandung Tetap menelusuri jumlah 295 ton agar datanya dapat dipertanggungjawabkan.

“Hasil kami (proses sosialisasi selama darurat sampah) itu Terdapat. Begitu ini kami membuang Sekeliling 900 ton sampah ke TPA. Jumlah ini berkurang dari awalnya 1.600 ton,” kata Ema.

Meski Tetap menyisakan sejumlah PR, Ema bersyukur karena proses sosialisasi dan upaya penerapan Kang Pisman secara masif ini membuahkan hasil. Ia berharap jumlah sampah Kota Bandung yang dibuang ke TPA Lalu dapat ditekan.

Cek Artikel:  Polda Jatim Tahan Polwan Bakar Suami di Mojokerto

“Semoga tiap pekan hasilnya berkurang. Dari 800 ton, 1 ton, 1 kilogram, akhirnya bebas sampah. Kami optimis,” katanya.

Di sisa masa darurat sampah, Pemkot Bandung juga rutin melakukan pemantauan. Per Senin 11 Desember 2023, Satgas Darurat Sampah telah meninjau 22 dari 30 Kecamatan se-Kota Bandung.

Dalam kapasitas sebagai Ketua Harian Satgas Darurat Sampah Kota Bandung, Ema Lalu berupaya menyatukan frekuensi masyarakat dalam mengelola sampah.

“Waktu kita sedikit Tengah. 15 hari Tengah kita kejar-kejaran dengan darurat sampah. Namanya darurat itu sementara, Enggak mungkin selamanya,” ujar Ema.

Begitu ini, Pemkot Bandung juga sedang menanti hadirnya Kawasan Bebas Sampah berbasis kelurahan di Kelurahan Rancabolang. Ema optimis dalam waktu dekat, kawasan ini dapat menjadi percontohan bagi kelurahan lainnya di Kota Bandung.

Cek Artikel:  JPU Dakwa Kepala Desa Korupsi Anggaran Desa Rp428,2 Juta

“Di sana Segala masyarakat sudah kompak memilah sampah. Sampah organik diolah jadi pakan ternak, sampah anorganik bekerja sama dengan pengepul, sampah residu memang Tetap diangkut oleh DLH,” bebernya.

“Tapi saya Tentu, di sini akan lahir Kawasan Bebas Sampah berbasis kelurahan. Mimpi besarnya adalah hadirnya Bandung sebagai kota Kosong sampah. Itu mimpi kita Segala. Enggak Tengah Menyaksikan sampah berserakan di jalanan,” tutur Ema. (IRN)

 

Baca Juga:
Benahi Sejumlah Aspek, Bandung Siap Jadi Kota Layak Anak 2024

 

Mungkin Anda Menyukai