ANGKATAN darat Israel melancarkan serangkaian serangan udara di Beirut, Libanon, pada Minggu (20/10) Awal hari. Ini menyusul ancaman Israel Demi mengebom bangunan yang ditempati cabang lembaga keuangan Qard al-Hassan yang berafiliasi dengan Grup Hizbullah.
Pesawat tempur Israel setidaknya melakukan sembilan serangan dalam satu jam, menjadikan cabang-cabang asosiasi Hizbullah di Hayy al-Sellum, Borj al-Barajneh, dan Ghobeiry di pinggiran selatan Beirut sebagai Sasaran, lapor Kantor Informasi Nasional Libanon.
Serangkaian serbuan udara itu dilakukan Israel setelah mengancam akan menyerang aset ekonomi Krusial Hizbullah di Libanon.
“Angkatan udara akan melancarkan serangan besar-besaran terhadap sasaran di pinggiran selatan Beirut dengan Sasaran aset ekonomi yang terkait dengan Hizbullah,” kata Daniel Hagari, juru bicara Angkatan Darat, dalam konferensi pers.
“Dalam beberapa menit, kami akan mengeluarkan peringatan bagi penduduk di kota pinggiran selatan dan Lembah Bekaa Demi meninggalkan beberapa bangunan yang berlokasi dekat fasilitas Hizbullah,” ujar juru bicara militer Avichay Adraee pada X dalam bahasa Arab.
Qard al-Hassan ialah salah satu lembaga keuangan Esensial Hizbullah yang didirikan pada 1980-an sebagai asosiasi amal. Israel telah melancarkan kampanye udara besar-besaran di Libanon terhadap yang diklaim sebagai Sasaran-Sasaran Hizbullah sejak 23 September, yang mengakibatkan lebih dari 1.500 orang tewas dan lebih dari 1,34 juta orang mengungsi.
Kampanye udara ini merupakan eskalasi dari setahun pertempuran lintas batas antara Israel dan Hizbullah sejak serbuan di Jalur Gaza berlangsung. Israel telah membunuh lebih dari 42.600 orang, sebagian besar Perempuan dan anak-anak, sejak serangan Grup perlawanan Hamas tahun Lampau. Israel memperluas konflik pada 1 Oktober dengan melancarkan serangan ke Libanon selatan. (Ant/Z-2)