Prabowo-Gibran Formal Dilantik, Muhammadiyah Ucapkan Selamat

Prabowo-Gibran Resmi Dilantik, Muhammadiyah Ucapkan Selamat
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengucapkan selamat atas dilantiknya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.(MI/Ardi Teristi)

PRESIDEN dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah Formal dilantik hari ini Buat memimpin Tanah Air hingga 5 tahun ke depan. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pun mengucapkan selamat.

Ketua Lazim PP Muhammadiyah Haedar Nashir berharap semoga Presiden Prabowo dan Wapres Gibran dapat menjalankan mandat rakyat, bangsa, dan negara selama 5 tahun ke depan sejalan isi sumpah atas nama Allah SWT, yakni bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang Kokoh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa.

Haedar menyampaikan, terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas pidato Presiden Prabowo di hadapan sidang MPR RI yang mengandung komitmen, pandangan, dan sikap tegas Buat menjaga konstitusi, penegakkan hukum, pemberantasan korupsi, kedaulatan pangan, menghadapi kemiskinan, politik luar negeri yang bebas aktif, pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab, dan menegakkan kadaulatan Indonesia. 

“Demikian halnya ajakan agar berani menghadapi masalah, tantangan, ancaman, kesulitan, dan gangguan yang dihadapi Indonesia. Presiden  juga mengingatkan seluruh pejabat negara dan para pemimpin negeri agar membela kepentingan rakyat di atas segalanya, hidup Rapi, menjaga persatuan dan kebersamaan, Enggak saling mencaci dan membenci, serta menjadi teladan dalam perkehidupan berbangsa dan bernegara,” Terang Haedar dalam siaran pers, Minggu (20/10).

Cek Artikel:  Pemerintahan Prabowo Diingatkan Bisa Menjunjung Tinggi Rasa Keadilan

Haedar memberi apresiasi kepada Presiden Prabowo atas keterbukaan dan ajakan Buat jujur menghadapi realitas dan masalah Indonesia. 

“Para pejabat diingatkan bahwa kunci segala hal berada pada para pemimpinnya dan jangan Tamat terjadi seperti pepatah ‘ikan busuk dimulai dari kepala’. Penghargaan Presiden Prabowo atas jasa para pahlawan dan rakyat maupun prestasi para Presiden sebelumnya sejak Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo menunjukkan jiwa kenegarawanan beliau yang Mempunyai tradisi besar Buat saling menghargai antar pemimpin bangsa sesuai kiprahnya masing-masing yang spesifik dan Krusial dalam sejarah perjuangan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia,” imbuh Haedar.

Haedar berharap pemerintahan baru di Rendah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran dapat mewujudkan kemajuan Indonesia sejalan Asta Cita, Merukapan memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi Insan (HAM), memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, Daya, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru, meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur, memperkuat pembangunan sumber daya Insan (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran Perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi Buat meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, membangun dari desa dan dari Rendah Buat pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba, dan memperkuat penyelarasan kehidupan yang Seimbang dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama Buat mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Cek Artikel:  Bahlil Lahadalia Dilantik Gantikan Arifin Tasrif sebagai Menteri ESDM

Haedar menilai perhatian Presiden Prabowo atas prinsip-prinsip kedaulatan Indonesia agar dapat Lanjut dijaga dan menjadi komitmen politik yang berkesinambungan dalam memimpin Indonesia Raya. Sikap menghargai kepada pihak manapun Buat Enggak mengganggu Indonesia, sebagaimana Indonesia Enggak akan menggangu pihak luar, merupakan wawasan sekaligus sikap kesatria berjiwa prajurit pejuang dalam menjaga NKRI yang bersatu dan berdaulat. 

“Kami berharap pula agar pengelolaan sumber daya alam, investasi, dan kerjasama dengan pihak luar tetap bertumpu di atas prinsip Indonesia berdaulat. Seluruh penjuru tanah air dan rakyat Indonesia Pas-Pas harus dilindungi dari segala bentuk intervensi dan praktik neokolonialisme yang merugikan masa depan Indonesia,” tegas Haedar.

Selain itu, pentingnya menjaga dan mengonsolidasikan demokrasi substantif agar Pas-Pas menjadi agenda Krusial dalam penegakkan sistem politik Indonesia sehingga terdapat ruang yang semakin terbuka dalam mengekspresikan pandangan-pandangan kritis yang bertanggungjawab demi menjaga checks and balances dalam kehidupan bernegara. Menjaga demokrasi dari kriminalisasi politik atas pemikiran-pemikiran yang berbeda di ruang publik. 

“Diharapkan pikiran-pikiran kritis dari para elite maupun publik disampaikan secara Rasional, argumentatif, dan elegan serta Enggak disertai caci maki dan menebar kebencian sehingga dapat terjadi ruang dialog yang sehat dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia,” harap Haedar.

Cek Artikel:  Vonis Eks Mentan Diperberat jadi 12 Pahamn Penjara

Haedar juga menyinggung soal pembangunan sumber daya Indonesia yang berkarakter kuat berbasis pada nilai Pancasila, Keyakinan, dan kebudayaan luhur bangsa yang menjadi Tanda khas kepribadian bangsa Indonesia mesti Lanjut menjadi perhatian dan komitmen Krusial bagi pemerintahan ke depan. 

“Dunia perguruan tinggi mesti direkonstruksi atas segala praktik plagiasi dan kecurangan akademik yang menggambarkan pragmatisme dan oportunisme demi meraih prestasi secara Enggak etik. Pemberian gelar-gelar akademik yang merusak tatanan dunia akademik Krusial ditertibkan Buat menjaga Derajat akademik dunia pendidikan tinggi Indonesia. Jadikan lembaga pendidikan betul-betul sebagai institusi strategis bagi usaha mencerdaskan kehidupan bangsa menuju cita-cita nasional,” Terang Haedar.

Terakhir, Haedar berharap kepemimpinan nasional lima tahun ke depan menjadi kekuatan yang memimpin Indonesia dengan jiwa dan visi kenegarawanan tertinggi Buat menjaga persatuan, kemakmuran, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, serta menjadi suri teladan bagi seluruh rakyat Indonesia. 

“Utamakan kepentingan bangsa dan negara dari kepentingan diri dan Golongan sendiri. Diharapkan Kabinet terpilih Pas-Pas dapat membantu sepenuhnya kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden yang bekerja dan berkhidmat seutuhnya Buat kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Semoga Allah Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan kepada Pemerintahan baru serta melimpahkan rahmat-Nya bagi seluruh bangsa Indonesia,” tutup Haedar. (AT/J-3)

Mungkin Anda Menyukai