Konsumen RI Hilang Percaya Diri, Ramai-Ramai Menahan Belanja

Konsumen RI Hilang Percaya Diri, Ramai-Ramai Menahan Belanja
Ilustrasi(Antara)

Di tengah gejolak ekonomi, banyak masyarakat yang memutuskan Kepada menahan pengeluaran belanja mereka. Tingkat kepercayaan diri konsumen Indonesia tercatat menurun dan Bukan seoptimistis sebelumnya. 

Dalam laporan Mid-Year Consumer Outlook: Guide to 2025 yang dirilis perusahaan riset pasar terkemuka, NielsenIQ (NIQ) mengemukakan konsumen yang tercatat Tetap menabung dan merasa Terjamin secara finansial turun dari 26% pada pertengahan 2023 menjadi hanya 13% pada pertengahan 2024. Sementara, mereka yang sebenarnya Bukan terdampak secara keuangan tapi lebih berhati-hati dalam pengeluaran, naik dari 34% pada 2023 menjadi 41% pada 2024. 

Analytic Leader NIQ Indonesia Bramantiyoko Sasmito menyampaikan kekhawatiran mereka dilandasi kenaikan harga pangan dengan presentase 37%, karena Elemen penurunan ekonomi sebanyak 27%, dan banyaknya peristiwa cuaca ekstrem di seluruh dunia akibat isu lingkungan sebesar 16%. Adapun, 14% lainnya karena Elemen kenaikan tarif transportasi. 

Cek Artikel:  Tekan Emisi, PIS Mengenakan Biofuel hingga Angkut Karbon

“Konsumen Indonesia Tetap percaya diri, tapi Bukan sebesar sebelumnya. Kenaikan harga pangan dan ancaman kemerosotan ekonomi menjadi Elemen Penting yang membebani pikiran konsumen, sehingga mereka lebih berhati-hati dalam belanja,” ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/10).

Kendati demikian, konsumen Indonesia tetap membelanjakan uangnya Kepada barang konsumen yang berputar Segera atau fast moving consumer goods (FMCG). Tetapi, mereka selektif terhadap pilihan brand. Dengan kata lain, konsumen mengorbankan sejumlah brand dalam beberapa kategori supaya keranjang belanjanya tetap terkendali.

Nielsen mencatat Terdapat kenaikan belanja makanan, terutama di kalangan masyarakat pendapat rendah dari 26,5% pada 2023 menjadi 27,3% di 2024. Akan tetapi kenaikan ini lebih dipicu oleh kenaikan harga ketimbang volume.  

“Pembelian bahan makanan Tetap naik, artinya mereka merealokasi belanja karena mereka harus menghabiskan lebih banyak Kepada kebutuhan Penting, seperti beras, bumbu dapur, bensin kendaraan,” Jernih Bramantiyoko. 

Cek Artikel:  Gig Economy membuka dan Menciptakan Kesempatan Karier

Dia melanjutkan seiring kenaikan biaya hidup karena inflasi, memicu 83% konsumen secara aktif mencari pendapatan tambahan di luar pekerjaan Penting mereka. Bahkan, 23% mengatakan akan menambah utang mereka Kepada mencukupi kebutuhan hidup mereka. Survei yang dilakukan Nielsen melibatkan 10 ribu responden dengan proses pengumpulan data dikumpulkan dalam waktu satu tahun terakhir. Apabila diproyeksikan secara statistik responden itu diklaim mewakili 72 juta rumah tangga di Indonesia. 

Merespons laporan Nielsen tersebut, ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet berpandangan penurunan kepercayaan diri konsumen selaras dengan beberapa indikator perlambatan konsumsi rumah tangga yang terjadi. Meski Tetap menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional, pertumbuhan konsumsi rumah tangga cenderung stagnan dengan bertengger di Rendah 5%. 

Cek Artikel:  Prioritaskan Aspek Keberlanjutan Lewat Kemasan Aseptik Ramah Lingkungan

Pada triwulan II 2024, konsumsi rumah tangga tumbuh di level 4,93% secara tahunan atau year on year (yoy). Lewat, pada triwulan I 2024 berada di level 4,91% yoy dan  pada triwulan IV-2023 konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,47% yoy. 

“Di Begitu yang bersamaan, data seperti deflasi yang terjadi dalam beberapa bulan berturut-turut, disambung juga dengan kontraksi aktivitas manufaktur dus jumlah pemutusan Rekanan kerja (PHK) yang naik,” imbuh Rendy. 

Gabungan data-data tersebut, ungkapnya, merupakan indikasi kuat terkait kelemahan daya beli masyarakat. Pada masyarakat kelas  menengah ke Rendah menggunakan tabungan Kepada kebutuhan konsumsi mereka. Bahkan, terjadi penurunan rata-rata tabungan yang memberi sinyal bahwa masyarakat yang pada akhirnya makan tabungan Kepada kebutuhan hidup. (Z-11)

Mungkin Anda Menyukai