Usai Debat Capres, Nilai Ganti Rupiah Berpotensi Melemah dari Dolar AS pada Hari Ini

Liputanindo.id JAKARTA – Usai debat Capres-Cawapres, Selasa (12/12/2023) malam, rupiah Mempunyai risiko melemah ke posisi Rp16.660, pada perdagangan hari ini, Rabu (13/12/2023).

Pelemahan rupiah akan terjadi bila Kagak Terdapat katalis positif yang Pandai menyokongnya terutama setelah mendengar visi misi para calon presiden dalam debat perdana.

Rupiah ditutup menguat tipis ke posisi Rp15.621 di hadapan dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (12/12/2023). Sederet mata Doku Asia terpantau bervariasi, sedangkan dolar as lesu.  

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata Doku rupiah ditutup menguat 0,01% atau 1,5 poin ke level Rp15.621 per dolar AS. Sementara itu indeks mata Doku Negeri Om Sam terpantau turun 0,17% ke posisi 103,92.

Cek Artikel:  UMKM Raup Omzet Rp1 Miliar di Pertamina Grand Prix of Indonesia

Mata Doku kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi pada perdagangan hari ini. Mata Doku Asia yang menguat terhadap dolar AS misalnya yen Jepang naik 0,44%, dolar Singapura naik 0,16%, dolar Taiwan menguat 0,10%, won Korea naik 0,21%, peso Filipina naik 0,09%, dan baht Thailand melesat 0,41%.

Sementara itu, mata Doku Asia yang lesu terhadap dolar AS misalnya, dolar Hongkong melemah 0,04%, yuan China turun 0,02%, dan ringgit Malaysia turun 0,03%. Direktur Untung Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata Doku rupiah diprediksi fluktuatif Tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.600- Rp15.660 hari ini.

Menurutnya ketidakpastian atas rencana The Fed Kepada menurunkan Etnis Kembang pada 2024 mendorong Aliran Biaya ke dolar AS.

Cek Artikel:  Perkuat Sinergi dengan Kawan Usaha, Kopnus Gelar Oren Cup Basketball 2024

“Pasar sekarang Pusat perhatian pada data inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS, yang akan dirilis pada Selasa. Meskipun Nomor tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi sedikit menurun pada November, Nomor tersebut diperkirakan Tetap jauh di atas Sasaran tahunan The Fed sebesar 2%,” ujar Ibrahim dalam riset dikutip dari Bisnis.com pada Rabu (13/12/2023).

Menyusul data inflasi, The Fed akan memutuskan Etnis Kembang Kepada terakhir kalinya tahun ini pada Rabu, (13/12/2023).

Dia bilang, The Fed diperkirakan akan mempertahankan Etnis bunganya, Tetapi pelaku pasar akan mencermati sinyal apapun dari bank sentral mengenai jalur Etnis Kembang pada 2024.

Selain itu, kata dia, pasar juga mencermati melambatnya pertumbuhan di China. Pusat perhatian pasar kini tertuju pada isyarat ekonomi China pada pekan ini, dengan data produksi industri yang akan dirilis pada Jumat, (15/12/2023). 

Cek Artikel:  Bea Cukai Permudah Proses Kepabeanan untuk Kelancaran MotoGP Mandalika 2024

Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada November 2023 meningkat, tecermin dari indeks penjualan riil (IPR) November 2023 sebesar 209,4 atau tumbuh 2,9% secara year on year (yoy). (DID)

Mungkin Anda Menyukai