Merayakan Politik Kebinekaan

DEKLARASI Kekasih bakal calon presiden (bacapres)-bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9), ibarat menutup pintu bagi politik pecah belah dan adu domba yang dapat menghancurkan tatanan nilai kebangsaan negeri ini. Deklarasi tersebut membuka jalan bagi hadirnya politik kebinekaan.

Ketua Lazim Partai NasDem Surya Paloh, juga bacapres dan bacawapres dari Koalisi Perubahan Kepada Persatuan (KPP), menyatakan siap menjadi Kekasih kebinekaan, Kekasih yang dapat menyatukan seluruh masyarakat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Deklarasi tersebut juga menghapus kekhawatiran banyak pihak bahwa Pemilu 2024 akan kembali menghadirkan dua Kekasih. Wajar Kalau kekhawatiran itu muncul, Asal Mula seiring semakin dekatnya pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden pada 19 Oktober Tamat 25 November 2023, belum satu pun bacapres mengumumkan pasangannya. Yang Terdapat Bahkan kasak-kusuk di antara partai-partai politik menawarkan bacawapres. Dansa-dansi elite politik pun kian marak Kepada menggalang dukungan politik.

Cek Artikel:  Wakil Menteri Muluskan Transisi

Kepastian Kekasih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), atau Koalisi Perubahan Kepada Persatuan (KPP) yang juga diisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mekanis telah menggugurkan rivalitas politik yang terjadi pada Pemilu 2019 Lewat.

Kita Enggak Ingin rivalitas politik yang begitu panas pada Pemilu 2019 dan memecah belah masyarakat dengan panggilan cebong dan kampret terjadi Kembali dalam pemilu kali ini.

Adanya deklarasi ini menjadi bukti bahwa NasDem dan PKB sama-sama Ingin menghindari terjadi Kembali polarisasi politik.

Di sisi lain, deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar juga menimbulkan kekecewaan beberapa pihak yang merasa ditinggalkan. Tetapi, hal itu harus dimaknai sebagai bagian dari proses demokrasi di Tanah Air. Apa pun Dapat terjadi selagi belum Terdapat deklarasi. Ibaratnya Lagi Terdapat Kesempatan sebelum janur kuning melengkung, kata orang-orang yang tengah kasmaran.

Cek Artikel:  Mempercepat Hak Angket

Janganlah Kembali Lara hati tersebut dijadikan Kesempatan Kepada kembali memecah belah dan mengadu domba Penduduk negara, termasuk menjelek-jelekkan bacapres atau bacawapres tertentu. Rakyat sudah lelah dengan rivalitas politik seperti itu.

Ditetapkannya Muhaimin Iskandar sebagai bacawapres Anies Baswedan bukan merupakan kiamat bagi pihak lain yang mengincar posisi tersebut. Silakan urun rembuk dan lakukan negosiasi politik dengan partai pengusung bacapres lainnya.

Pada akhirnya rakyat sebagai pemilih yang akan menilai dan memilih pemimpinnya Kepada lima tahun ke depan Ketika Pilpres 2024. Rakyat bakal menilai setiap perbuatan dan ucapan para bacapres dan bacawapres. Rakyat kita Enggak bodoh.

Kini tinggal dua bacapres, yakni Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju dan Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, Kepada menyikapi deklarasi ini.

Cek Artikel:  Independenitas demi Pemilu Berkualitas

Tentu akan sangat Bagus Kalau keduanya segera mengumumkan bacawapres masing-masing. Dengan demikian, kasak-kusuk partai politik Dapat dihentikan. Mereka Dapat lebih Konsentrasi merumuskan program-program Kepada diajukan Ketika kampanye sekaligus menyosialisasikannya.

Tentunya program-program yang Pandai menghadapi tantangan di era modern Ketika ini dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Bukan ujaran-ujaran kebencian yang memecah belah dan membenturkan antaranggota masyarakat satu sama lain. Saatnya adu gagasan, bukan adu otot.

Keberagaman di Republik ini harus disemai, ditumbuhkan, agar Mengembang berkembang dan menjadi kekuatan bangsa ini Kepada menatap masa depan yang penuh tantangan. Politik kebinekaan akan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mari kita rayakan politik kebinekaan.

Mungkin Anda Menyukai