Nominasi FFI 2022 Formal Diumumkan, Berikut Daftar Lengkapnya

Liputanindo.id JAKARTA – Tiga duta Festival Sinema Indonesia yakni Prilly Latuconsina, Shenina Cinnamon dan Cut Mini akhirnya membacakan daftar nominasi Festival Sinema Indonesia 2022.

Acara yang digelar secara daring di depan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini mengusung tema ‘Perempuan: Gambaran, Karya & Karsa’.

Direktur Jendral (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek RI Hilmar Farid dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaran FFI 2022.

Menurutnya, FFI tak sebatas ajang kompetisi saja, melainkan sebuah peta Demi memahami dinamika dunia perfilman Indonesia.

“Tahun ini FFI mengangkat tema ‘Perempuan: Cipta, Karya dan Karsa’. Dan ini Kagak lain adalah penghargaan terhadap para Perempuan yang berperan besar di dalam penguatan ekosistem perfilman di Indonesia,” kata Hilmar Begitu jumpa pers virtual, Sabtu (22/10/2022).

Lebih lanjut, Hilmar menyampaikan bahwa Komite FFI 2022 telah mengumpulkan 25 Sinema dokumenter, tujuh Sinema dokumenter panjang, 30 Sinema cerita pendek dan 20 Sinema cerita panjang serta 15 karya kritik Sinema yang merupakan hasil rekomendasi dari berbagai asosiasi yang sudah terlibat di dalam proses penjurian.

Baca Juga:
Pemain Sinema dan Produser ‘Agak Laen’ Janjikan Hal Ini Apabila Tembus 10 Juta Penonton

Tak sebatas Sinema bioskop saja, nominasi FFI 2022 juga menghadirkan Sinema OTT dan Sinema festival yang berlangsung di luar negeri.

“Komite yang diketuai oleh Mas Reza Rahadian sudah bekerja keras mengumpulkan banyak sekali informasi dan juga Sinema-Sinema yang akan masuk dalam seleksi.

Sejauh ini di samping Sinema yang diputar di bioskop, juga melibatkan Sinema yang diputar di OTT dan festival yang berlangsung di luar negeri,” Terang Hilmar.

FFI 2022 Mempunyai 22 nominasi diantaranya Penulis Skenario Asli Terbaik, Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, Penata Bunyi Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, serta Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik.

Selain itu, Eksis pula nominasi Sinema Animasi Pendek Terbaik, Sinema Cerita Pendek Terbaik, Penyunting Gambar Terbaik, Penata Dampak Visual Terbaik, Penata Busana Terbaik, Penata Rias Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Sinema Dokumenter Pendek Terbaik, dan Sinema Dokumenter Panjang Terbaik.

Cek Artikel:  Viral Aksi Pencopetan di PRJ, Berikut Tips Belanja Kondusif

Kemudin Eksis Pengarah Sinematografi Terbaik, Penata Musik Terbaik, Pencipta Tembang Tema Terbaik, Pemeran Penting Pria Terbaik, Pemeran Penting Perempuan Terbaik, Pengarah adegan Terbaik, Sinema Cerita Panjang Terbaik dan Karya Kritik Sinema terbaik.

Malam puncak anugerah Piala Gambaran FFI 2022 dijadwalkan  akan berlangsung pada 22 November mendatang.

Berikut daftar nominasi Festival Sinema Indonesia 2022:

Penulis Skenario Asli Terbaik:

– Bene Dion Rajagukguk (Ngeri-ngeri Sedap)
– Gina S. Noer (Kasih Pertama, Kedua & Ketiga)
– Husein M. Atmodjo dan Angga Dwimas Sasongko (Mencuri Raden Saleh)
– Makbul Mubarak Autobiography
– Rahabi Mandra dan Aldo Swastia (Kadet 1947)

Penulis Skenario Adaptasi Terbaik:

– Alim Sudio (Losmen Bu Broto)
– Alim Sudio (Miracle In Cell No.7)
– Edwin, Eka Kurniawan (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas)
– Kamila Andini, Ahda Imran (Before, Now & Then (Nana))
– Titien Wattimena, Sabrina Rochelle Kalangie (Noktah Merah Perkawinan)

Penata Bunyi Terbaik: 

– Aufa R. Ariaputra, Satrio Budiono (Mencuri Raden Saleh)
– L.H. Aim Adinegara, Hadrianus Eko (Autobiography)
– Mohamad Ikhsan, Anhar Moha (Pengabdi Setan 2: Comunnion)
– Satrio Budiono, Jantra Suryaman (Kadet 1947)
– Wahyu Tri Purnomo, Syaf Fadrulsyah (Miracle In Cell No.7)

Pemeran Pendukung Pria Terbaik: 

– Arswendy Being Swara (Autobiography)
– Elang El Gibran (Srimulat: Hil Yang Mustahil Babak Pertama)
– Reza Rahadian (Seperti Dendam, Rindu Harus Di Bayar Tuntas)
– Rukman Rosadi (Inang)
– Slamet Rahardjo Djarot (Kasih Pertama, Kedua & Ketiga)

Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: 

– Laura Basuki (Before, Now & Then (Nana))
– Maudy Ayunda (Losmen Bu Broto)
– Putri Marino (Losmen Bu Broto)
– Ratu Felisha (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas)
– Sheila Dara (Noktah Merah Perkawinan)

Sinema Animasi Pendek Terbaik:

– Blackout
– Desa Timun Bola
– Jambrong & Gondrong
– Nusa Antara (The Archipelango)
– Wira Sang Pendekar Cilik

Sinema Cerita Pendek Terbaik:

– Basiyat: Bathe My Corpse With Wine
– Culas
– Dancing Colors
– Membicarakan Kejujuran Diana
– Laskar Semut
– The Scent of Rat Carcasses

Cek Artikel:  Tak Ingin Lewatkan Momen Bareng Anak, Nikita Willy Rela Tolak Tawaran Syuting

Penyunting Gambar Terbaik:

– Akhmad Fesdi Anggoro (Before, Now & Then (Nana))
– Dinda Amanda (Pengabdi Setan 2: Communion)
– Hendra Adhi Susanto (Mencuri Raden Saleh)
– Sentot Sahid (Miracle In Cell No.7)
– Wawan I. Wibowo (Inang)

Penata Dampak Visual Terbaik:

– Abby Eldipie (Pengabdi Setan 2: Communion)
– After Lab (Mencuri Raden Saleh)
– Harris Reggy (KKN Di Desa Penari)
– Lumine Studio (Satria Dewa: Gatotkaca)
– Satrya Mahardhika (Kadet 1947)

Penata Busana Terbaik:

– Angela Suri Nasution (Srimulat: Hil Yang Mustahal – Babak Pertama)
– Gemailla Gea Geriantiana (Kadet 1947)
– Gemailla Gea Geriantiana (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas)
– Hagai Pakan (Losmen Bu Broto)
– Retno Ratih Damayanti (Before, Now & Then (Nana))

Penata Rias Terbaik:

– Cherry Wirawan (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas)
– Darwyn Tse (Pengabdi Setan 2: Communion)
– Eba Sheba (Before, Now & Then (Nana))
– Eba Sheba (Kadet 1947)
– Jerry Oktavianus (Srimulat: Hil Yang Mustahal – Babak Pertama)

Pengarah Artistik Terbaik:

– Allan Sebastian (Pengabdi Setan 2: Communion)
– Eros Eflin (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas)
– Frans X.R Paat (Kadet 1947)
– Vida Sylvia (Before, Now & Then (Nana))
– Yusuf Kaisuku (Mencuri Raden Saleh)

Sinema Dokumenter Pendek Terbaik:

– Gimbal
– Kemarin Seluruh Berkualitas-Berkualitas Saja
– Koesno, Jati Diri Soekarno
– Lady Rocker Sylvia Saartjie
– Maramba
– Sintas Berlayar
– Tasaneda Sasandu Dalen

Sinema Dokumenter Panjang Terbaik:

– Atas Nama Daun
– Ininnawa: An Island Calling
– Mencari Ibu
– Roda-Roda Nada
– Segudang Persona Para Penantang Masa Depan

Pengarah Sinematografi Terbaik:

– Bagoes Tresna Adji (Mencuri Raden Saleh)
– Batara Goempar, I.C.S (Before, Now & Then (Nana))
– Batara Goempar, I.C.S (Kadet 1947)
– Jaisal Tanjung, I.C.S (Pengabdi Setan 2: Communion)
– Muhammad Firdaus (Losmen Bu Broto)

Cek Artikel:  Kena 'Body Shaming' Netizen, Begini Curhatan Aurel Hermansyah

Penata Musik Terbaik:

– Abel Hurray (Mencuri Raden Saleh)
– Aghi Narottama, Bemby Gusti, Tony Merle (Pengabdi Setan 2: Communion)
– Dave Lumenta (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas)
– Ricky Lionardi (Before, Now & Then (Nana))
– Viky Sianipar INC. (Ngeri-Ngeri Sedap)

Pencipta Tembang Tema Terbaik:

– Ananda Badudu, Dave Lumenta, Rubina (Tembang: Bangun Bajingan)
– Maudy Ayunda (Tembang: Semakin Jauh)
– Mikha Angelo (Tembang: Pulang)
– Monty Tiwa (Tembang: Melangkah)
– Sal Priadi (Tembang: Menyusul)

Pemeran Penting Pria Terbaik:

– Bio One (Srimulat: Hil Yang Mustahal – Babak Pertama)
– Kevin Ardilova (Autobiography)
– Marthino Lio (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas)
– Oka Antara (Noktah Merah Perkawinan)
– Vino G. Bastian (Miracle In Cell No.7)

Pemeran Penting Perempuan Terbaik:

– Happy Salma (Before, Now & Then (Nana))
– Ladya Cheryl (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas)
– Marsha Timothy (Noktah Merah Perkawinan)
– Maudy Koesnaedi (Losmen Bu Broto)
– Tika Pangabean (Ngeri-Ngeri Sedap)

Pengarah adegan Terbaik:

– Angga Dwimas Sasongko (Mencuri Raden Saleh)
– Bene Dion Rajagukguk (Ngeri-Ngeri Sedap)
– Edwin (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas)
– Kamila Andini (Before, Now & Then (Nana))
– Makbul Mubarak (Autobiography)

Sinema Cerita Panjang Terbaik:

– Autobiography
– Before, Now & Then (Nana))
– Mencuri Raden Saleh
– Ngeri-ngeri Sedap
– Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Karya Kritik Sinema Terbaik:

– Analisis Gembel Kenapa Sinema Keramat Teramat Keramat? Dan Jurus Manjur Bikin Sinema Horor Found Footage
– “Ngeri-Ngeri Sedap” dan Sinema Batak yang Berusaha Lepas Dari Jakartasentris
– “Penyalin Sinar” Ketika Tubuh Dilukis Dalam Ekosistem Digital
– Perempuan Sebagai Ilusi: Politik Seksual Sinema “Love For Sale”
– “Yuni” (2021): Bakal Rabi. (RIO)

 

Baca Juga:
Kolaborasi dengan Sejumlah Kementerian, Jakarta Sinema Week Kembali Digelar

 

Mungkin Anda Menyukai