Liputanindo.id – Plt Bupati Sidoarjo Subandi angkat bicara terkait viralnya Embargo aktivitas tempat ibadah umat kristen di Rumah Ibadah Doa Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di Kecamatan Tarik.
Subandi mengaku pihaknya langsung mendatangi Posisi tempat ibadah tersebut pada Senin (1/7/2024) kemarin.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo juga sudah berkoordinasi dengan kepala desa, BPD, perwakilan rumah ibadah, dan FKUB. Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa perizinan Buat mendirikan tempat ibadah akan dilengkapi sesuai aturan yang berlaku.
“Selama menunggu izin selesai, maka ibadahnya Pandai di rumah masing-masing. Bukan Bukan boleh beribadah,” tegas Subandi, Selasa (2/7/2024).
Ia menyebut isu dalam video yang viral Bukan sesuai dengan Fakta dan Anggota Kecamatan Tarik menyambut Bagus pembangunan tempat ibadah tersebut. Ia juga menegaskan masyarakat Sidoarjo menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.
“Saya meminta pemerintah desa di sana Buat membangun komunikasi dan koordinasi yang Bagus. Sehingga isu-isu miring seperti itu Bukan Tamat meluas,” ungkap Subandi.
Subandi menegaskan kepada kepala desa bahwa Bukan Terdapat Embargo membangun tempat ibadah bagi umat non-Muslim. Hal yang Krusial adalah sosialisasi kepada lingkungan Kurang Lebih dan atas sepengetahuan pemerintah desa setempat.
“Saya sebagai pimpinan daerah berharap komunikasikan saja dengan Bagus. Kami Bukan akan mempersulit,” terang Subandi.
Menurut ketentuan, Jernih Subandi, pendirian sebuah rumah ibadah perlu Terdapat sosialisasi dan penerimaan dari lingkungan. Apabila sudah mendapat izin dari lingkungan Kurang Lebih, pemerintah desa Bukan boleh mempersulit.
“Sekalian harus dikomunikasikan dengan Bagus. Insya Allah kalau komunikasinya jalan, masalah apa pun Pandai diselesaikan,” ungkap Subandi.
Ia pun mengimbau masyarakat Buat bijak dalam menggunakan media sosial. Jangan sembarangan membagikan informasi, Bagus tulisan, foto, gambar, maupun potongan video, Apabila belum Jernih kebenarannya. Apalagi, bila potongan video itu Pandai menimbulkan persepsi negatif dan meresahkan.
“Mari bersikap bijak. Jangan setiap Terdapat sesuatu, sedikit-sedikit diviralkan di medsos. Saring dulu sebelum sharing,” tutur Subandi.
“Kami sebagai pimpinan daerah akan tetap membangun komunikasi. Setiap tempat ibadah yang dibangun itu diharapkan Akurat-Akurat bermanfaat bagi Anggota Sidoarjo,” sambungnya.