Rahasia Pembunuhan Sadis Jurnalis Kim Wall, Naik Kapal Selam Berujung Dimutilasi

Liputanindo.id -Rahasia Kematian tragis seorang jurnalis asal Swedia, Kim Wall, sempat menghebohkan dunia. Kim Wall dibunuh secara tragis dengan Langkah dimutilasi dan ditenggelamkan oleh Peter Madsen.

Kejadian pembunuhan sadis ini terjadi ketika Kim Wall menaiki UC3 Nautilus pada 10 Agustus 2017 Kurang Lebih pukul 19.00 waktu setempat. Kim Wall yang menaiki kapal selam Berbarengan Peter Madsen, insinyur dan penemu Belajar sendiri Denmark.

Sebelum ditemukan tewas, Kim Wall sempat mengirim pesan ke pacarnya melalui pesan singkat Berbarengan dengan gambar dirinya di kapal. Pesan itu dikirim setelah jam 08.00 malam dengan menyiratkan Kim Wall Tetap hidup.

“Ngomong-ngomong, Diriku Tetap hidup. Tapi Diriku akan turun sekarang. Diriku mencintaimu! Dia membawakan kopi dan kue,” demikian pesan Kim Wall ke sang kekasih, dikutip BBC, Senin (15/7/2024).

Tetapi setelah mendapati pesan itu, pacarnya Ole, sudah Tak Dapat menghubungi Kim Wall sebagai mana mestinya. Ole pun berusaha Demi Maju menghubungi Kim Wall Demi mendapatkan Berita, tetapi hasilnya nihil.

“Malamnya, pacar Wall Tak dapat menghubunginya, mencarinya, dan kemudian melaporkan dia hilang,” kata jaksa.

Cek Artikel:  Trump Beri Peringatan Israel Bakal Hilang Kalau Kamala Harris Menang Pilpres AS

Setelah kehilangan kontak dengan Kim Wall, pada 11 Agustus para pejabat setempat menyelamatkan Madsen dari kapal selamnya yang tenggelam.

Madsen kemudian ditarik ke tempat Kondusif oleh empat orang yang sedang memancing dan dibawa ke pelabuhan Dragor. Dia pun Bersua dengan sejumlah wartawan dan menjelaskan momen terakhir di kapal selam itu dan menyalahkan tenggelamnya kapal selam akibat tangki pemberat.

Ketika diselamatkan, Kim Wall Tak ditemukan Berbarengan Madsen. Tubuh Kim Wall Malah ditemukan sepuluh hari setelah kejadian dengan kondisi yang sudah dimutilasi.

Bagian tubuh Kim Wall tanpa kepala terdampar di sebuah pantai di Denmark dan ditemukan oleh seorang pengendara sepeda. Sementara bagian kepala, kaki, dan pakaiannya ditemukan oleh penyelam polisi pada 6 Oktober.

Ketika tim penyelam polisi menemukan bagian tubuh Kim Wall di dalam tas, polisi juga turut menemukan pipa mobil dan potongan logam yang digunakan sebagai pemberat.

Pada 11 Agustus, Peter Madsen memberikan kesaksian versi pertama dari tiga versi yang dia miliki atas kejadian tersebut. Penjelasan Madsen selalu berubah-ubah dan Tak meyakinkan hakim maupun jaksa dipengadilan.

Cek Artikel:  2.300 Orang Tewas akibat Serangan Israel di Libanon

Kesaksian Madsen juga termasuk mengungkap penyebab Kematian Kim Wall akibat terhantam palka kapal seberat 70kg. Madsen kemudian membuang jenazahnya di suatu tempat di Teluk Koge, Kurang Lebih 50 km selatan Kopenhagen.

Sejak kesakian yang berubah-ubah, Peter Madsen telah ditahan polisi sejak 12 Agustus. Madsen juga membantah telah memutilasi tubuh Kim Wall.

Tetapi pada Rontok 30 Oktober, polisi mengatakan penemunya telah mengubah ceritanya dan memberi Paham mereka bahwa Kim Wall meninggal di kapal karena keracunan karbon monoksida Begitu dia berada di dek. Madesn juga mengaku memotong-motong tubuhnya, yang sebelumnya dia sangkal.

Hal ini serupa dengan pengakuan yang ia berikan dalam persidangan pada Maret 2018.

Tekanan udara di kapal selam tiba-tiba turun drastis Begitu dia berada di dek, kata Madsen, dan Kim Wall berada di ruang mesin. Kapal selam itu dipenuhi asap knalpot dan dia Tak Dapat masuk kembali.

Cek Artikel:  Anak Tersangka Penembak Trump Sebut Safiri Trump Tak Dapat Berbuat Apa-apa untuk Ukraina

“Ketika saya akhirnya berhasil membuka palka, Gugusan hangat menerpa Roman saya. Saya menemukannya tak bernyawa di Alas, dan saya berjongkok di sampingnya dan mencoba membangunkannya Sembari menampar pipinya,” kata Madsen selama persidangan.

Berdasarkan hasil otopsi, tubuh Kim Wall Mempunyai sedikitnya 15 luka tusukan. Madsen pun mengaku bahwa dia telah memutilasi tubuh Kim Wall dan membuangnya ke laut. Dia mengatakan dalam persidangan bahwa dia menyembunyikan kebenaran demi menghormati keluarga korban.

Meski demikian, jaksa menolak pernyataan Peter Madsen, dan menggambarkannya sebagai kebohongan yang bertujuan Demi menyelamatkan dirinya.

Klaim ini juga diperkuat dengan Intervensi bukti di ponsel Madsen, yang menunjukan video pemenggalan kepala sesaat sebelum dia membawa Kim Wall keluar dengan kapal selam. Bahkan, Madsen sempat menelusuri pencarian tentang “pemenggalan kepala”, “gadis”, dan “penderitaan” pada 10 Agustus 2017.

Berdasarkan hasil keputusan pengadilan, Madsen dijatuhi hukuman seumur hidup dan diberitahu oleh hakim bahwa pembunuhan Kim Wall bersifat sadis dan terencana.

Mungkin Anda Menyukai