Pertamina Gandeng Jepang Rumuskan Pengukuran Emisi Metana di Indonesia

Liputanindo.id JAKARTA –  PT Pertamina (Persero) dan perusahaan asal Jepang, Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) mengumumkan kerja sama dalam pengukuran dan penaksiran emisi metana di fasilitas produksi gas alam di Indonesia.

Berdasarkan nota kesepahaman (MoU) yang disepakati, kedua belah pihak akan bekerja sama dalam merumuskan proyek Kepada pengukuran emisi metana dan menghitung intensitas karbon (CI) dari operasi hulu Kepada membentuk sistem manajemen emisi metana.

Implementasi awal akan dilakukan di area hulu Pertamina, Yakni Donggi Matindok dan Joint Operating Body Tomori (JOB Tomori) di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia.

Adapun nota kesepahaman itu ditandatangani oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Usaha Baru Pertamina, A. Salyadi Saputra dan Wakil Presiden Eksekutif Unit Bisnis Kekuatan JOGMEC, Asawa Satoshi.

Cek Artikel:  Dorong Pusingkatan PAD, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna Minta Perda Optimalisasi Pajak dan Retribusi

Direktur Strategi, Portofolio, dan Usaha Baru Pertamina A. Salyadi Saputra menilai emisi metana Krusial Kepada ditangani mengingat prevalensinya dalam operasi minyak dan gas, dengan potensi pemanasan Mendunia 28 kali lipat dibandingkan CO2.

“Kita perlu mengukur dan menaksir emisi metana dengan Seksama Kepada memajukan manajemen emisi metana kita,” kata Salyadi dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).

Sebelumnya, kolaborasi strategis tersebut diresmikan pada Begitu ASEAN – Japan Economic Co-Creation Perhimpunan yang diikuti dengan Percakapan pada ASEAN Methane Leadership Program.

EVP Unit Bisnis Kekuatan di JOGMEC, Asawa Satoshi menjelaskan bahwa tahun Lampau, JOGMEC telah memperkuat inisiatif Independen karbon dan mulai mendukung proyek Kekuatan Rapi ke Jepang.

Cek Artikel:  Konsep Baru Tower SOHO Signature di Upper West BSD

“Diharapkan sumber daya Kekuatan yang dihasilkan dari ladang-ladang ini, yang masuk ke Jepang dapat dikaji agar menjadi lebih Rapi melalui studi Berbarengan dengan Pertamina,” kata Asawa.

Penandatanganan MoU selama pertemuan Pemimpin Asia Zero Emission Community (AZEC) menegaskan komitmen kedua belah pihak Kepada melaksanakan kolaborasi ini.

Pertemuan Pemimpin AZEC yang diselenggarakan pada Senin, memfasilitasi Percakapan lebih lanjut mengenai kerja sama dalam platform AZEC di antara Perdana Menteri negara Kenalan AZEC.

Sebelumnya, Perhimpunan ASEAN-Japan Economic Co-Creation pada Sabtu (16/12), berfokus pada pengembangan dan percepatan kerja sama Konkret dalam proyek co-creation di AZEC dan kemungkinan bisnis masa depan, termasuk dekarbonisasi dan transisi Kekuatan. (HAP)

Cek Artikel:  BI Jatim Sasarankan JCC dan Festival Peneleh 2024 Dongkrak Ekspor Kopi dan Wisata Kota Pelan

Mungkin Anda Menyukai