Abdul Muti, Pendidikan, dan Sayur Bening

Abdul Mu’ti, Pendidikan, dan Sayur Bening
Abdul Mu’ti menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibunya, Kartinah.(dok.MI)

Eksis momen Istimewa dan haru Begitu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan sambutan perdananya di Acara Sertijab Kemendikbudristek. Abdul Mu’ti menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibunya, Kartinah yang turut hadir. 

Menurut Mu’ti, ibunya itu adalah sosok yang telah membuatnya Dapat seperti Begitu ini. “Beliau adalah teladan, bagaimana seorang ibu dengan segala kesederhanaannya, tapi dengan cintanya Dapat mengantarkan anaknya mencapai posisi yang dicita-citakannya,” ujar Mu’ti dengan Bunyi bergetar menahan tangis, Rabu (23/10).

Sekretaris Biasa PP Muhammadiyah ini juga mengatakan, Apabila dia Biasa memanggil ibunya tersebut dengan Julukan Emak. Kata Mukti, itu adalah panggilan Buat seorang ibu di kampungnya.

“Saya Biasa memanggil Emak, karena orang kampung, saya panggil biasanya dengan panggilan Emak. Emak, terima kasih, ini nanti kantor saya yang berikutnya,” ujarnya.

Abdul Mu’ti pun berharap, Segala keluarga besar pendidikan dasar dan menengah mendukungnya dan bekerja sama dengannya. Alasan, kementerian strategis Buat membangun kualitas sumber daya mausia.

Cek Artikel:  Jangan Anggap Remeh Gangguan pada Lambung Ini Unsur Penyebab dan Solusinya

“Dalam pelantikan, Pak Prabowo menyampaikan secara Tertentu pada saya Buat sungguh-sungguh mengembangkan kualitas pendidikan dan kualitas SDM. Dan saya bercanda dengan beliau, nama Kabinet Merah Putih itu saya kira sangat sesuai dengan Kemendikdasmen, karena merah putih itu selain Corak bendera Indonesia juga seragam anak-anak sekolah dasar,” kelakar Mu’ti.

Sayur bening

Abdul Mu’ti, lahir di Sakral, Jawa Tengah 56 tahun silam. Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara, yang sejak kecil diasuh oleh neneknya. Sang ibu mengenang bahwa Mu’ti kecil sangat menyukai sayur bening dan kepala ayam, makanan kesukaannya sejak dulu.

“Kalau pulang, apa yang saya Matang selalu dibilang Lezat. Tapi sekarang saya sudah Enggak Dapat Matang Tengah,” katanya.

Cek Artikel:  Pengamat Prabowo-Gibran Harus Susun Peta Jalan Pendidikan Nasional secara Transparan

Kartinah mengaku bangga sekaligus khawatir atas penunjukan anaknya sebagai menteri. Baginya, amanah ini merupakan tanggung jawab yang sangat besar.

Meski begitu, Kartinah Mengerti Apabila putranya tesebut merupakan sosok yang menyukai dunia pendidikan. Karena itu, setelah meraih gelar sarjana [S1] pada tahun 1991, Ia berusaha keras Buat melanjutkan studinya. Hingga akhirnya Mu’ti pun berhasil menyelesaikan studi S2-nya di Flinders University of South Australia pada 1998.

Lewat tak lelet setelah kembali ke Indonesia, Abdul Mu’ti melanjutkan studinya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia berhasil meraih gelar Doktor (S3) pada tahun 2008. Hingga ia meraih Guru Besar di kampus UIN Jakarta tersebut.

Abdul Mu’ti Begitu ini menjabat sebagai guru besar di Program Studi Pendidikan Keyakinan Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kapasitasnya sebagai dosen, ia mengajarkan pentingnya nilai-nilai pendidikan Islam yang moderat dan inklusif. Dengan pengalaman akademis yang luas, ia berupaya Buat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Cek Artikel:  Naskah Panggil Diriku Mas Yos, Kiprah Sang Pionir Industri Musik dan Pendiri Radio Swasta Pertama

Sebagai akademisi, Abdul Mu’ti menerbitkan banyak karya yang mengangkat isu toleransi dan pluralisme. Abdul Mu’ti aktif PP Muhammadiyah sejak tahun 2000. Jabatan pertamanya adalah sebagai Pimpinan Kawasan Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Buat periode 2000-2002. Setelah itu, ia menjadi Ketua Biasa PP Pemuda Muhammadiyah dari tahun 2002 hingga 2006.

Selanjutnya, Abdul Mu’ti menjabat sebagai Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah dari tahun 2005 hingga 2010. Dalam menjalankan amanah ini, ia berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di lingkungan Muhammadiyah.

Kiprah Abdul Mu’ti di kementerian pendidikan dan kebudayaan pernah menjabat Kepala Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah ( BAN- SM) serta Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (I-2)

 

Mungkin Anda Menyukai