Setelah tiga dekade lebih ‘berpuasa’ medali emas di ajang SEA Games, tim sepak bola Indonesia tahun ini berhasil melepas dahaga panjang. Melalui pertandingan sengit nan dramatis di Stadion Nasional Olimpiade, Kamboja, Selasa (16/5), Garuda Nusantara berhasil menundukkan musuh bebuyutan, Thailand, dengan skor meyakinkan 5-2.
Indra Sjafri, pelatih kelahiran Pesisir Selatan, Sumatra Barat, 60 tahun silam, menjadi salah satu sosok kunci di balik kesuksesan tim U-22 Indonesia tersebut. Padahal, di awal kepemimpinannya menukangi tim itu, cibiran, hujatan, hingga makian, membanjiri dunia maya. Meragukan akan kemampuannya. Bahkan, meskipun ia berhasil memberikan kemenangan demi kemenangan di awal turnamen. Ia pun berhasil menjawab dengan menyapu bersih seluruh pertandingan SEA Games 2023 dengan kemenangan.
“Itu yang saya sesali, ada anak bangsa sendiri, yang ingin menjalankan amanah bangsanya, tapi di-bully. Percayalah yang begini harus diubah. Sekarang kan yang membully, mohon maaf nih, malu. Padahal kan saya anak bangsa sendiri. Sedih sekali saya. Saya tiap malam tahajud, berdoa mudah-mudahan dapat petunjuk orang itu, kasih pembuktian, Ya Tuhan. Dan ketika saya berhasil membuktikan, saya tidak sombong, yang penting saya bisa membahagiakan banyak orang,” jelas Indra.
“Takdir itu enggak bisa dilawan dengan bully-an. Kenapa saya kuat? Itulah yang membuat saya berhasil. Saya bekerja sama dengan Coach Shin itu sudah tiga tahun. Dan saya tahu persis apa yang dikerjakan, terutama yang paling utama adalah regenerasi pemain tim nasional,” tambah Indra.
Absahabat Media Indonesia, saksikan Diksi (Percakapan & Cerminan) edisi Indra Sjafri bersama Hariyanto Boejl di youtube Media Indonesia. (Bry)