Dongeng Jadi Sarana Efektif Buat Mengembangkan Soft Skill Anak dan Mengangkat Kearifan Lokal

Dongeng Jadi Sarana Efektif untuk Mengembangkan Soft Skill Anak dan Mengangkat Kearifan Lokal
Dongen Dapat meningkatkan kemampuan literasi(Dok. Tanoto)

DONGENG, yang sering dianggap hanya sebagai cerita pengantar tidur, sebenarnya Mempunyai peran jauh lebih dalam.

Selain menumbuhkan imajinasi, kreativitas, dan daya cipta anak, dongeng juga berkontribusi pada peningkatan kemampuan literasi dan soft skill yang sangat bermanfaat bagi anak dalam menghadapi kehidupan.

Tak hanya itu, dongeng dapat menjadi media Buat memperkenalkan dan mengangkat potensi sumber daya serta kearifan lokal di berbagai daerah.

Tetapi, di tengah arus digital yang semakin berkembang, dongeng menghadapi tantangan baru. Anak-anak kini lebih tertarik pada gawai dan media sosial dibandingkan dengan kisah-kisah dongeng.

Peran orang Uzur menjadi kunci Penting Buat kembali memperkenalkan dongeng sebagai metode pengasuhan yang efektif bagi anak.

Hal ini diungkapkan oleh Awam Prakoso, seorang pendongeng yang telah menekuni dunia ini selama 25 tahun.

“Anak-anak Sebaiknya Dapat menikmati dongeng, tetapi media sosial kini lebih mendominasi. Ini bukan pilihan anak, melainkan karena orang Uzur yang kurang memperkenalkan dongeng. Orang Uzur perlu bertanya pada diri mereka sendiri, apa yang mereka sajikan kepada anak-anaknya?” ujar Awam dalam sebuah acara yang diadakan oleh Tanoto Foundation.

Awam mulai mendongeng ketika Menonton banyak anak-anak mengalami ketidakstabilan emosi.

Cek Artikel:  Memahami Struktur Teks Deskripsi, Simak Panduan Lengkap Berikut Ini

Sebagai seorang Orang Uzur yang Getol bercerita, ia mulai mendongeng secara lebih luas, bahkan di tempat Standar seperti terminal bus pada tahun 1999.

Melalui Bunyi-Bunyi yang ia tirukan, termasuk Bunyi Watak Pak Raden dari serial Si Unyil, Awam mulai menarik perhatian anak-anak dan orang Uzur.

Ia percaya bahwa dongeng dapat membangun ikatan emosional antara orang Uzur dan anak. Petuah yang disampaikan melalui cerita lebih mudah diterima anak dibandingkan dengan perintah verbal yang langsung.

“Dongeng menghadirkan peristiwa-peristiwa yang Membangun anak menangkap hikmah tanpa merasa digurui,” jelasnya.

Selain itu, dongeng juga meningkatkan kemampuan literasi anak. Menurut Awam, literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan Buat mendengar, mencerna, dan menuturkan kembali cerita yang didengar.

“Dongeng adalah wisata imajinasi yang sangat kuat Buat perkembangan anak-anak,” katanya.

Cek Artikel:  Kemenkominfo Indonesia Butuh 9 Juta Bakat Digital pada 2030

Awam menekankan bahwa Tak Terdapat teknik Spesifik dalam mendongeng. Orang Uzur Dapat bercerita tentang hal-hal sederhana dari kehidupan sehari-hari atau membacakan Naskah cerita secara nyaring.

“Yang Krusial Terdapat interaksi antara orang Uzur dan anak, menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat,” tambahnya.

Tetapi, sayangnya, Tetap banyak orang Uzur yang merasa enggan Buat mendongeng. Awam mengingatkan bahwa pengasuhan sebenarnya adalah kebutuhan orang Uzur, bukan hanya kebutuhan anak. Bertutur, atau bercerita, adalah warisan budaya leluhur yang menghubungkan orang Uzur dengan anak.

Dalam jangka panjang, manfaat dongeng bagi anak akan terlihat, mulai dari ikatan emosional yang kuat hingga terbentuknya soft skill seperti public speaking dan storytelling.

“Storytelling dalam dongeng adalah jembatan. Banyak anak yang Mempunyai hard skill bagus, tetapi di dunia kerja dan sosial, mereka sering kesulitan Bertanding karena kurangnya soft skill,” tegas Awam.

Dongeng juga Dapat memicu minat anak terhadap bidang tertentu, seperti sains dan teknologi, yang kelak Dapat menjadi pilihan karier mereka.

“Dongeng itu seperti makanan Buat jiwa. Selain mengenyangkan, harus juga menyehatkan,” tuturnya.

Cek Artikel:  Pahami Gejala Penyakit Jantung Sejak Pagi demi Pencegahan yang Lebih Berkualitas

Tak hanya di lingkungan keluarga, guru-guru juga memanfaatkan dongeng sebagai alat bantu mengajar, Berkualitas sebagai sarana edukasi maupun hiburan.

Melalui dongeng, anak-anak diajak Buat lebih antusias belajar dan mengembangkan minatnya.

Buat memperluas jangkauan manfaat dongeng, Awam mendirikan Kampung Dongeng, sebuah komunitas yang melatih relawan dan pegiat dongeng dari berbagai kalangan dan usia.

Relawan-relawan ini turut serta dalam upaya mengangkat potensi daerah dan kearifan lokal melalui dongeng, dengan Asa anak-anak di berbagai daerah akan terdorong Buat berkontribusi pada pengembangan daerah mereka di masa depan.

“Sekalian orang Dapat menjadi pendongeng, menjadi relawan, dan mempromosikan dongeng,” ungkap Awam.

Relawan dongeng berperan Krusial sebagai influencer di media sosial dan di sekolah-sekolah, serta dapat bekerja sama dengan pemerintah atau lembaga lain Buat mempromosikan dongeng.

Melalui berbagai upaya ini, Awam Serius bahwa dongeng Tak akan tersisih di era digital. Pegiat Kampung Dongeng aktif Membangun konten di media sosial Buat memperkenalkan manfaat dongeng ke masyarakat luas.

“Kami mengaitkan dongeng dengan hal-hal yang relevan dengan masyarakat. Setelah viral, kami perlahan memperkenalkan nilai-nilai dongeng,” pungkasnya. #MIA (RO/Z-10)

Mungkin Anda Menyukai