Mantan Menhan Israel Sebut Laskar Militer Kena Akibat Psikologis: Perekonomian Ambruk

Liputanindo.id – Mantan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menyoroti Akibat psikologis yang dialami para tentara selama terlibat perang berkepanjangan melawan Hamas. Dia juga menyerukan adanya kepemimpinan baru demi mengatasi perekonomian yang ambruk.

Lieberman mengatakan selama sembilan bulan perang di Gaza itu Enggak mengalami perubahan signifikan dalam kepemimpinan Israel. Dia Malah menilai para tentara akan menderita mimpi Enggak baik dan merusak perekonomian Israel.

“Anak-anak dan orang dewasa, tentara, dan tentara cadangan menderita mimpi Enggak baik tentang apa yang telah terjadi dan apa yang mungkin terjadi. Perekonomian Israel sedang ambruk, dan diplomasi Israel terkikis,” kata pemimpin oposisi sayap kanan Partai Yisrael Beiteinu itu, dikutip Anadolu, Selasa (16/7/2024).

Cek Artikel:  Jepang Kecam Pelanggaran Udara Pesawat Tiongkok

Selain mengomentari soal perang di Gaza, dia juga ikut menyoroti konflik yang meluas dengan Golongan Hizbullah di Lebanon. Menurutnya pemerintah tutup mata dengan apa yang terjadi.

“Bagian utara terpencil dan hangus; Iran Maju mempersenjatai diri, dan sementara Seluruh ini terjadi, pemerintahan yang korup Maju berjalan seolah-olah Enggak terjadi apa-apa,” imbuhnya.

Lampau, kata Lieberman, proses negosiasi Demi pembebasan sandera harus dilakukan tanpa Eksis sorot kamera. Hal ini demi proses pembebasan sandera itu berjalan dengan dukungan penuh dari Nitzan Alon.

“Negosiasi Demi pembebasan sandera harus dilakukan jauh dari kamera, sehingga memungkinkan tim profesional yang dipimpin oleh Nitzan Alon (bertanggung jawab atas arsip orang hilang di tentara Israel) Demi memimpin proses dengan dukungan penuh,” katanya.

Cek Artikel:  ASEAN Railway CEOs Conference Digelar 2-5 September

Sementara itu, Lieberman mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan membubarkan Knesset (parlemen Israel) pada bulan November.

“Perdana Menteri Netanyahu akan membubarkan Knesset pada bulan November,” katanya seperti dikutip pada konferensi ekonomi di Tel Aviv oleh harian Israel Maariv.

“Saya berharap kita Bisa membubarkan Knesset sebelum hal itu terjadi. Kami menginginkan koalisi Zionis yang luas, tanpa itu Enggak mungkin memperbaiki apa pun,” tambahnya.

Meskipun Netanyahu berulang kali menolak mengadakan pemilihan Lumrah Pagi di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza, pihak oposisi Israel telah mendorong diadakannya pemungutan Bunyi baru.

Pemerintahan Ketika ini dibentuk pada akhir tahun 2022 setelah pemilihan Lumrah dan secara hukum diperkirakan akan tetap menjabat selama empat tahun kecuali pemilihan awal diadakan.

Cek Artikel:  Pemukim Ilegal Israel Kembali Berulah, Kini Sengaja Racuni Ternak Anggota Palestina

Mungkin Anda Menyukai