Tetap Tinggi, Menteri Wihaji Belum Tentukan Sasaran Penurunan Stunting

Masih Tinggi, Menteri Wihaji Belum Tentukan Target Penurunan Stunting
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji.(MI/Ihfa Firdausya.)

MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji menyatakan belum menentukan Sasaran penurunan stunting. Sementara pemerintah belum berhasil menekan prevalensi stunting turun hingga 14% pada 2024. Demi ini Bilangan stunting nasional Tetap di kisaran 21% pada 2023.

 

“Saya kira yang paling Krusial adalah harus turun. Tentu nanti akan kita lihat potensi, kemampuan, dan Niscaya kita akan menyebut Bilangan,” kata Wihaji usai acara pisah sambut di Kantor BKKBN, Jakarta Timur, Selasa (22/10).

 

“Kita akan cek dulu karena memang di masing-masing daerah berbeda. Secara nasional kelihatan, anggaplah rata-rata 25%. Kemudian dari Bilangan Kelahiran 21,5 juta, Bilangan stunting kita 4,5 juta. Artinya lumayan (tinggi),” imbuhnya.

Cek Artikel:  Menelisik Filateli di Era Digital Sejarah Prangko dan Masa Depannya

 

Wihaji menyampaikan pesan Presiden Prabowo bahwa masalah penanganan stunting menjadi salah satu prioritas dalam pemerintahan baru ini. Kepada itu ia akan menggalakkan program War on Stunting (memerangi stunting).

 

“Yang nanti menjadi program kita War on Stunting, di mana lokasinya, siapa targetnya, caranya apa, biayanya berapa. Konsentrasi, kelihatan, dan di-publish,” katanya.

 

Rencananya, Wihaji akan segera melakukan kunjungan lapangan Kepada mengecek kondisi stunting, terutama Kawasan dengan Bilangan stunting yang tinggi.

 

“Saya minta Pak Sestama (Sekretaris Istimewa( minggu depan saya mau ke lapangan ke NTT (Nusa Tenggara Timur) karena itu stunting yang paling tinggi. Saya mau cek seperti apa,” ujarnya. (H-3)

Cek Artikel:  Prakiraan Cuaca BMKG Kamis, 12 September 2024 Sejumlah Distrik di Jawa Barat Berpotensi Hujan

 

 

Mungkin Anda Menyukai