Dunia Usaha Lebih Suka Pemilu Dua Putaran? Begini Pendapat BI

Liputanindo.id JAKARTA – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman mengatakan pemilihan Standar (pemilu) dua putaran akan berdampak lebih besar ke konsumsi, yakni Sekeliling 0,6 persen terhadap konsumsi.

“Besarnya Akibat Pemilu akan lebih besar di 2024. Hitungannya tergantung apakah kita satu atau dua putaran. Kalau dua putaran mungkin dampaknya Bisa Sekeliling 0,6 persen terhadap konsumsi,” kata Aida dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Desember 2023 di Jakarta secara daring, Kamis (21/12).

Aida menuturkan pemilu akan meningkatkan konsumsi Berkualitas konsumsi pemerintah maupun konsumsi swasta sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

Akibat pemilu terhadap ekonomi sudah mulai dirasakan pada 2023 karena adanya persiapan menuju pemilu, dan akan semakin besar di tahun 2024 sebagai tahun penyelenggaraan pemilu.

Cek Artikel:  Harga Beras Tetap Tinggi, BI Pede Inflasi Pangan Terjaga di Kisaran 5%

Aida mengatakan pada 2024, kinerja konsumsi, Berkualitas swasta maupun pemerintah, dan investasi diperkirakan Lalu meningkat sejalan dengan keyakinan konsumsi masyarakat yang tetap kuat, Akibat positif Penyelenggaraan pemilu, serta keberlanjutan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dengan perkembangan tersebut, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada di kisaran 4,7 Tamat 5,5 persen.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat anggaran belanja pemilihan Standar per Oktober 2023 telah terserap sebesar Rp18,8 triliun dari pagu senilai Rp30,1 triliun pada tahun 2023.

“Anggaran ini tersebar pada 16 kementerian/lembaga, mulai dari Komisi Pemilihan Standar (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga kementerian/lembaga lain, seperti Kementerian Dalam Negeri,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam Konferensi Pers Virtual APBN KITA Edisi November 2023 di Jakarta, Jumat (25/11).

Cek Artikel:  Bilangantan Kerja Indonesia Didorong Berkontribusi Positif untuk Prefektur Miyagi

Isa mengungkapkan realisasi terbesar belanja pemilu Eksis pada dua lembaga Istimewa, Yakni KPU dan Bawaslu dengan serapan senilai Rp16,3 triliun. Tetapi, terdapat pula 14 kementerian/lembaga lainnya yang sudah melakukan belanja pemilu dengan serapan sebanyak Rp2,6 triliun.

Dengan belanja pemilu tersebut, ia menyampaikan terdapat kenaikan belanja modal pemerintah pusat yang tercermin pula dalam kenaikan belanja modal anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) menjadi sebesar Rp247 triliun pada 2024 dari senilai Rp210 triliun pada 2023. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai