Dokter Ingatkan Waktu Krusial Tangani Pasien Stroke, Pandai Berakibat Fatal Bila Telat Ditangani

Liputanindo.id – Penderita stroke diharuskan mendapat penanganan secapat mungkin. Penanganan pasien stroke Kagak boleh lebih dari 4,5 jam sejak gejala muncul.

Dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) dr Dodik Tugasworo menekankan bahwa pemeriksaan terhadap penderita stroke Kagak boleh lebih dari 4,5 jam.

“Tiba ke rumah Lara kemudian dilakukan pemeriksaan dan Kagak lebih dari 4,5 jam obat itu sudah Pandai masuk. Jadi kalau Eksis serangan stroke jangan abaikan waktunya,” kata Dodik, dikutip Antara, Jumat (25/10/2024).

Dodik menekankan kecepatan waktu penanganan stroke merupakan aspek terpenting dalam menanggulangi Dampak fatal yang ditimbulkan dari stroke. Semakin Segera penderita stroke mendapat penanganan, maka kemungkinan pemulihan dan Asa hidupnya menjadi tinggi.

Cek Artikel:  Tak Suka Ikuti Aturan, 3 Zodiak Ini Paling Memberontak

Selain itu, kecepatan waktu penanganan menjadi Krusial karena Ketika terjadi stroke sebanyak 32 ribu sel saraf mengalami kerusakan setiap detik dan semakin banyak sel saraf yang rusak maka tingkat Asa hidup pasien akan berkurang.

“Ketika seseorang kena stroke itu Eksis daerah -di otak- yang Tewas atau infark dan di sekitarnya itu Eksis daerah penumbra, daerah penumbra itu yang akan kita selamatkan,” tegasnya.

Mengacu pada hal tersebut,  ia menekankan ketika terjadi gejala stroke maka harus segera dibawa ke rumah Lara yang Mempunyai fasilitas penanganan stroke sesegera mungkin.

Dodik menyebutkan, gejala-gejala stroke yang harus dikenali disingkat dalam slogan “SeGeRa Ke RS” Yakni akronim dari Se adalah senyum Kagak simetris, Ge adalah gerak separuh Member tubuh melemah tiba-tiba, Ra adalah bicara pelo, Ke adalah kebas separuh tubuh, R adalah rabun atau pandangan mata kabur tiba-tiba, dan S adalah Lara kepala hebat yang muncul tiba-tiba.

Cek Artikel:  Wisata Matangan di Puncak Bogor Ditemani Pemandangan Satwa yang Spesial

“Jangan lupa Eksis kata ‘tiba-tiba’ jadi segala sesuatu yang tiba-tiba kita waspadai sebagai gejala stroke,” imbuhnya.

Ketika di rumah Lara, penderita stroke akan melewati proses diagnostik menggunakan CT-Scan serta menjalani pengobatan menggunakan trombolisis atau trombektomi Demi menghilangkan penyumbat Jenis darah ke bagian otak.

“Obat ini kalau kita Pandai berikan di pusat-pusat layanan kesehatan dan punya peralatan CT-Scan juga, kecacatan atau gejala fatal yang ditimbulkan oleh stroke Pandai kita kurangi,” pungkas Dodik.

Mungkin Anda Menyukai