Kapolda Sumbar Ungkap Kronologi Tewasnya Afif Maulana

Liputanindo.id – Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Suharyono mengungkapkan anak Afif Maulana (13) yang tewas di Kurang Lebih Jembatan Kuranji, merupakan pelaku tawuran dan mengajak Kolega-temannya Demi ikut melakukan aksi berbahaya itu.

Hal ini diketahui usai penyidik Polda Sumbar berhasil membuka handphone Afif.

“Baru kami itu kemarin kaget, wah Rupanya Afif itu sudah Eksis percakapan dengan Aditya itu memang yang mengajak tawuran, itu malah Afif Maulana itu (yang ajak tawuran),” kata Suharyono Demi dihubungi, Kamis (4/7/2024).

Suharyono Lewat mengungkapkan isi percakapan Afif dengan Aditya. Sekira pukul 22.00 WIB malam Demi itu, korban bertanya “Eksis tawuran gak malam ini?”. Aditya Lewat menjawab dengan meminta Afif ke rumahnya dulu.

Cek Artikel:  Tengah, Pelaku Pengeroyokan Kasus Obrolan Kemang Ditangkap Polisi

“Akhirnya Afif Maulana berangkat ke rumah Adit. ‘Ya sudah Sembari nunggu tawuran nanti bikin supermi dulu di rumah’. Abis bikin supermi langsung hayu jam 01.30 WIB berangkat menuju sasaran. Itu sudah berkumpul sama Grup yang lain. Itu sudah Jernih mau berangkat tawuran,” ungkapnya.

Rencana tawuran ini diskenariokan seolah-olah mereka berkumpul Demi mengadakan pesta atau jalan-jalan. Jenderal bintang dua Polri ini Lewat menerangkan Eksis video Afif memegang pedang dan mengajak rekan-rekannya Demi tawuran di ponselnya.

Suharyono menduga Afif salah pergaulan karena terlibat tawuran. Alasan, salah satu Kolega bocah ini merupakan ketua Grup gangster.

“Wong itu pengakuan dari Aditya itu, Aditya kan ketua kelompoknya gangster itu, itu kan salah pergaulan si Afif Maulana itu, salah memilih Kolega. Akhirnya apa? Berangkatlah menuju sasaran 25 motor, dengan 50 kurang lebih pesertanya, itu mau menghantam gangster Rival itu, baru di Hindari polisi,” ujarnya.

Cek Artikel:  Sabu di Parkiran Rumah Ngilu Fatmawati dari Sumatera, Polisi Buru Dua Orang DPO

Dia mengatakan Afif dan Kolega-temannya Mempunyai grup di media sosial Demi mengajak Grup lain tawuran. Dari grup itu, mereka janjian Demi tawuran di Letak yang telah ditentukan.

Ketika semuanya telah berkumpul, polisi datang Demi membubarkan kegiatan membahayakan itu. 

“Akhirnya Demi kejar-kejaran di atas jembatan, itu polisi Tak pernah namanya nangkap Afif Maulana, nggak pernah. Kecuali Afif Maulana itu mengajak melompat, mengajak melompat ke Aditya, yang memboncengkan itu namanya Aditya. Yang tadi bikin supermi, yang akhirnya berangkat boncengan itu namanya Aditya begitu,” jelasnya.

Tetapi, Aditya menolak ajakan Afif. Bocah ini Lewat melompat dari Jembatan Kuranji dan setelah itu dia ditemukan tewas.

Cek Artikel:  Polda Metro Lagi 'Tutup Mulut' soal Hasto PDIP Diperiksa Terkait Kasus ITE

Mungkin Anda Menyukai