Pemkot Tasikmalaya Sosialisasi dan Bagikan Olahan Tepung Ikan Demi Turunkan Tengkes

Pemkot Tasikmalaya Sosialisasi dan Bagikan Olahan Tepung Ikan Untuk Turunkan Tengkes
Sejumlah anak dibawa ke posyandu untukmelakukan pemeriksaan kesehatan(DOK/PEMKAB GARUT)

DINAS Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPKBP3A), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Biaya Dinas Kesehatan, Kota Tasikmalaya Berbarengan Politeknik Kesehatan berkolaborasi Demi menurunkan Bilangan tengkes.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Hasriadi mengatakan, Bilangan tengkes di daerahnya Demi ini telah mengalami peningkatan. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) jumlahnya mencapai 27,1%.

Upaya yang dilakukan dinas ialah melakukan kolaborasi dalam gerakan makan ikan dan olahan tepung ikan.

“Kami melakukan sosialisasi kepada Segala kader Posyandu, ibu hamil  Demi mendorong masyarakat supaya melakukan gerakan makan ikan dan olahan tepung ikan. Olahan makanan tersebut dapat mencegah dan menurunkan Bilangan tengkes di Kota Tasikmalaya,” katanya, Jumat (25/10).

Cek Artikel:  Bawaslu Majalengka Telusuri Dugaan Pelanggaran Independenitas Kepala Desa

Menurut dia, gerakan makan ikan dan olahan tepung ikan Bisa dilakukan oleh Segala lapisan masyarakat mengingat hasil produksi ikan terutama mujaer dan lele di Daerah itu melimpah, tapi yang mengonsumsi ikan Tetap kurang. Gerakan makan ikan dan olahan tepung ikan menjadi makanan dibuat beraneka ragam. Di antaranya berupa cilok ikan, mi ikan dan peruluk ikan yang Mempunyai banyak protein.

“Biasanya para ibu hamil Kagak doyan makan ikan mujaer dan lele, karena Kagak kuat amis. Tapi Hasil karya olahan tepung ikan menjadikan makanan ini Bisa dikonsumi,” tanasnya.

Bahan baku tepung ikan dari ikan mujaer berdasarkan hasil uji Mempunyai kadar potein sebesar 69,89% dan lele 54,58%. Langkah yang dilakukan ialah membagikan makanan olahan dengan Sasaran 2.725 orang ibu hamil, anak baduta dan calon pengantin.

Cek Artikel:  Pasutri belum Kantongi Arsip Absah Ikut Istbat Nikah di Kota Sukabumi

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, kasus tengkes di daerahnya pada tahun ini mengalami kenaikan. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencapai 5.020 kasus atau naik 27,1%.

“Mudah-mudahan dengan adanya gerakan makan ikan mujaer dan ikan lele termasuk olahan tepung ikan dapat mencegah kasus tengkes. Karena, gerakan ini harus diakukan Berbarengan mengingat konsumsi ikan bagi anak-anak, ibu hamil di Daerah ini Tetap rendah,” paparnya.

 

 

Mungkin Anda Menyukai