Imbas Jual Senjata ke Taiwan, China Tunda Komunikasi dengan Amerika Perkumpulan

Liputanindo.id – Pemerintah China memutuskan Demi menunda pembicaraan dengan Amerika Perkumpulan terkait pengendalian senjata. Penundaan ini imbas dari sejumlah perusahaan AS yang menjual senjata ke Taiwan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan keputusan Demi menunda pembicaraan tersebut akibat dari penjualan senjata ke Taiwan.

“Demi beberapa waktu sekarang, Amerika Perkumpulan telah menjual senjata kepada pemerintah Taiwan meskipun Eksis tentangan kuat dari Tiongkok dan negosiasi berulang kali. Tiongkok telah memutuskan Demi menunda konsultasi (mengenai pengendalian senjata dan non-proliferasi) dengan Amerika Perkumpulan,” kata Lin, dikutip AFP, Rabu (17/7/2024).

Amerika Perkumpulan, kata Lin, bertanggung jawab atas keputusan penjualan senjata ke Taiwan. Tetapi Beijing menekankan kesiapan utnuk mempertahankan kontrak dengan Washington atas dasar rasa saling hormat dan kerja sama yang saling menguntungkan.

Cek Artikel:  Desak Hamas dan Israel Setujui Gencatan Senjata, Blinken: Sudah 90 Persen

Selain itu, Lin juga mendesak agar AS menghormati kepentingan dasar Tiongkok dan menciptakan kondisi yang diperlukan Demi dialog serta konsultasi antara kedua negara.

Washington memutuskan Rekanan diplomatik dengan Taiwan pada tahun 1979 dan menjalin Rekanan dengan Tiongkok. Meskipun mengakui kebijakan Satu Tiongkok, Washington Lanjut menjaga kontak dengan pemerintahan Taipei.

Amerika Perkumpulan menjadi pemasok senjata Esensial ke Taiwan. Menurut Kementerian Pertahanan Tiongkok, AS memberikan Donasi militer senilai lebih dari 70 miliar dolas AS kepada Taiwan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 12 Juli, Tiongkok memberlakukan Hukuman baru terhadap sejumlah perusahaan pertahanan AS dan manajemen senior mereka atas pasokan senjata ke pemerintahan Taiwan.

Cek Artikel:  Timbulkan Kerugian di Sektor Bisnis, Turki Bakal Temui Petinggi Instagram Usai Lakukan Pemblokiran

Perusahaan-perusahaan yang masuk daftar hitam tersebut antara lain Anduril Corporation, Maritime Tactical Systems Corporation, Pacific Rim Defense Corporation, AEVEX Aerospace Corporation, LKD Aerospace Corporation, dan Summit Technology Corporation.

Terkait Hukuman, aset dan properti mereka di Tiongkok telah dibekukan. Selain itu, 11 eksekutif dari entitas tersebut juga telah masuk daftar hitam dan dilarang memasuki Tiongkok, termasuk Hong Long dan Makau.

Mungkin Anda Menyukai